Bisa dibayangkan, Obama harus melewati gempuran politisasi uang.
Sebagian masyarakat pesimis bahwa Obama tidak akan terpilih, namun takdir berkata lain.
Ia berhasil melalui gempuran politisasi uang dengan perolehan suara diatas 10 ribuan berdasarkan dokumen C1 yang dimilikinya.
Masyarakat pun secara suka rela (tanpa dibayar) mengawal hasil perolehan suaranya di TPS dengan memberikan C1 Plano hasil penghitungan di tingkat KPPS baik dalam bentuk foto maupun dokumen.
Atas dasar itulah, berbagai pihak salut atas capaian Obama (termasuk saya) yang mampu memenangkan hati rakyat tanpa harus memberi uang atau kata lainnya “serangan fajar”.
Rakyat kemudian berbondong-bondong memilihnya tanpa ada keraguan sedikitpun.
Munculah berbagai statement di kalangan masyarakat, salah satunya adalah Obama merupakan Sang Penjaga Demokrasi.
Ia layak menjadi Bupati (semoga Allah merestui) Kabupaten Banggai.
Ia merupakan salah satu kader terbaik yang dimiliki Partai Golkar saat ini. Dan tentu saja masyarakat pun bangga memiliki sosok Obama.
“Konsistensinya dalam menjaga demokrasi dengan berkompetisi melalui transformasi pikiran dan kapasitas juga mampu menjaga popularitas yang tidak instan,” meminjam kalimat dari teman saya, saat melengkapi tulisan ini.
Saya akhiri tulisan ini dengan mengucapkan selamat kepada Obama, atas terpilihnya sebagai Aleg Provinsi Dapil 4 Sulawesi Tengah mencakup Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut periode 2024-2029. *
Penulis adalah pegiat jurnalis Kota Luwuk
Discussion about this post