PALU— Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura prihatin dengan kondisi agraria di wilayah yang dipimpinnya. Pasalnya, sering terjadi konflik atau sengketa. Bahkan sampai menelan korban jiwa.
Berangkat dari keprihatinan itu, mantan Walikota Palu inipun membentuk tim penyelesaian konflik agraria di Sulteng.
Rilis Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Sulteng, Gubernur Rusdy Mastura mengatakan, konflik agraria banyak menimbulkan gejolak sosial pada masyarakat. Malah cendrung menimbulkan hal-hal yang menghambat pembangunan daerah.
Gubernur Sulteng menyampaikan melihat kondisi yang berkembang banyak permasalahan khususnya bidang agraria yang harus segera terselesaikan.
Dengan begitu jaminan investasi Provinsi Sulteng mendapat kepastian hukum dan tidak terjadi gesekan pada masyarakat.
“Ini yang mendasari saya sehingga membentuk tim penyelesaian konflik agraria yang terjadi pada masyarakat,” kata Rusdy Mastura.
Tim penyelesaian konflik agraria lanjut Gubernur Sulteng, terdiri dari orang-orang yang memiliki kompetensi dan kapasitas yang selama ini bergabung dalam pendampingan masyarakat .
“Saya berharap tim ini melihat langsung pada masyarakat, kalau ada kebuntuan kominikasi, sehingga kita dapatkan bentuk penyelesaiannya,” ucap Rusdy Mastura.
Butuh Investasi
Ia juga menekankan, saat ini Sulteng membutuhkan investasi. Sebab fiskal daerah kita sangat rendah. Sehingga butuh dukungan dari investor untuk membuat loncatan pembangunan Sulawesi Tengah.
“Kita berharap PAD bisa mencapai Rp5 triliun. Karena saat ini baru mencapai Rp1 triliun. Gaji ASN saja sudah mencapai Rp1,6 triliun. Kita bersyukur ada dana transfer dari pusat,” ucap Gubernur Sulteng.
Discussion about this post