Setelah istirahat sebentar di Palu lanjut Rella, disepakati untuk tetap berangkat. Karena amanah masyarakat Banggai harus disalurkan.
Relawan kemudian berinisiatif untuk meminta bantuan pengawalan di kecamatan yang terdekat, sebelum memasuki kota Mamuju. Dengan kondisi was-was dan tetap waspada, perjalanan kemudian dilanjutkan.
Setelah sampai di kecamatan Kayuku Kabupaten Mamuju, relawan kemudian berkoordinasi dengan Polsek setempat untuk pengawalan.
“Alhamdulillah satu tim Brimob membawa satu mobil untuk pengawalan. Disetiap truk juga ditempatkan seorang brimob berseragam lengkap. Dan akhirnya rombongan mulai memasuki kota Mamuju,” kata dia.
Di sepanjang jalan terlihat masyarakat berkumpul di sepanjang jalan. Pandangan mereka tajam kepada truk yang membawa bantuan. Mereka berteriak-teriak agar bisa diberikan bantuan. Bahkan sebagian sudah mendekat ke truk, namun tidak berani menjarah karena ada pengawalan yang sangat ketat.
Kondisi masyarakat dan beberapa lokasi pengungsian memang sangat miris.
Aksi penjarahan yang terjadi sebelumnya karena memang mereka sangat membutuhkan.
“Kalau seandainya tidak dikawal aparat. Bisa jadi kasus penjarahan yang sama menimpa rombongan Rumah Zakat Banggai. Alhamdulillah bantuan kemudian sampai di posko Rumah Zakat dengan selamat,” ucapnya.
Relawan yang turun juga dalam kondisi sehat wal’afiat. Selanjutnya akan langsung didistribusikan bantuan, yang akan difokuskan di lokasi-lokasi pengungsian.
Rella mengatakan, Rumah Zakat Banggai berterima kasih kepada Polres Banggai dan Polsek Kayuku yang telah membantu kelancaran sampainya bantuan, dan semua pihak yang telah membantu selama perjalanan. *
Baca juga: Bantuan Rumah Zakat Banggai Tiba, Begini Respons Warga Mamuju
(yan)
Discussion about this post