Luwuk Times
Rabu, Mei 21, 2025
  • Login
  • Beranda
  • Banggai
    • Religi
    • Kesehatan
    • Ekonomi
  • DKISP
    • Prokopim
    • Nasional
    • Internasional
  • Kriminal
    • Parpol
    • Pemilu 2024
    • Pilkada 2024
  • DPRD Banggai
    • Pilkada
    • Pemilu
  • Sulteng
    • Kecamatan
    • Tojo Unauna
  • Luwuk
    • Tekno
    • Kampus
    • Pendidikan
  • Info JOB Tomori
    • Info Mining KFM
    • Info Disdikbud
    • Info Bapenda
    • Info Dispora
    • Info Unismuh
    • Info PUPR
  • Opini
    • Kolom Muhadam
    • Tips
    • Kolom Cudy
    • Foto Bicara
    • ATR/BPN Banggai
  • Semua
    • Olahraga
    • Porkab 2025
    • Info BPBD
    • Info Dinsos
    • Info Disnakeswan
    • Info TPHP
    • Info Damkar
    • Kolom Syarif
    • Bangkep
    • Balut
    • Sosok
    • Ramadhan Berkah
    • Video
  • Beranda
  • Banggai
    • Religi
    • Kesehatan
    • Ekonomi
  • DKISP
    • Prokopim
    • Nasional
    • Internasional
  • Kriminal
    • Parpol
    • Pemilu 2024
    • Pilkada 2024
  • DPRD Banggai
    • Pilkada
    • Pemilu
  • Sulteng
    • Kecamatan
    • Tojo Unauna
  • Luwuk
    • Tekno
    • Kampus
    • Pendidikan
  • Info JOB Tomori
    • Info Mining KFM
    • Info Disdikbud
    • Info Bapenda
    • Info Dispora
    • Info Unismuh
    • Info PUPR
  • Opini
    • Kolom Muhadam
    • Tips
    • Kolom Cudy
    • Foto Bicara
    • ATR/BPN Banggai
  • Semua
    • Olahraga
    • Porkab 2025
    • Info BPBD
    • Info Dinsos
    • Info Disnakeswan
    • Info TPHP
    • Info Damkar
    • Kolom Syarif
    • Bangkep
    • Balut
    • Sosok
    • Ramadhan Berkah
    • Video
No Result
View All Result
Morning News
  • Beranda
  • Pilkada2024'
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Daerah
  • Kecamatan
No Result
View All Result
Home Kolom Muhadam

Jabatan Profesor, Untuk Apa?

Redaksi by Redaksi
19 Maret 2022
in Kolom Muhadam
0
Jabatan Profesor, Untuk Apa?

Oleh: Muhadam Labolo

GEJALA menumpuk jabatan di akhir hayat kemungkinan berhubungan dengan gejala post power syndrom. Semacam krisis kejiwaan di ujung kuasa. Seseorang tak ingin kehilangan pengaruh dan harga diri. Maslow (1908-1970) menjustifikasi sebagai refleksi atas hirakhi kebutuhan yang tak jarang meloncat dari level terendah (physiological needs) ke level tertinggi, penghargaan (esteem needs) dan aktualisasi diri (self-actualization).

Apakah gejala itu di dorong oleh motivasi kekurangan (deficiency motivation) ataukah motivasi perkembangan (growth motivation), hanya perlu diteliti oleh para psikolog. Sejujurnya, dalam realitas politik gejalanya kadang muncul ketika seseorang terpilih menjadi politisi kawakan dan punya singgasana. Tak berapa lama tiba-tiba disergap penegak hukum. Satu hipotesis mengatakan, beberapa diantaranya terlalu lekas mencapai dinding puncak aktualisasi diri sekalipun perut dalam keadaan lapar. Piramidal Maslow dilangkahi.

Guru besar (profesor) adalah jabatan tertinggi dalam dunia akademik. Para pendidik di perguruan tinggi merangkak dari asisten ahli. Untuk sampai di level itu butuh keseriusan luar biasa lewat tiga matra, mengajar, meneliti & mengabdi dilapangan. Di level struktural, jabatan tertinggi yang setaraf disebut sekjend & dirjen. Di militer dan kepolisian, pangkat tertingginya dibilang jenderal. Namun ketika pensiun semua jabatan & pangkat itu selesai, alias tidak digunakan lagi. Namanya purnawirawan, purna tugas atau purna bakti.

Bisa dimaklumi ketika bertemu MS Grindle & John W Creswell yang populer sebagai rujukan metode penelitian (dunia) di sebuah webinar tak melabeli jabatan profesor. Kalaupun jabatannya diperpanjang tergantung kebutuhan perguruan tinggi. Lazim disebut profesor emeritus. Hanya di Indonesia yang masih melekat sampai pensiun, bahkan sampai di batu nisan agar selaras dengan peribahasa klasik, Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama (lengkap).

Baca Juga :  Menata Ulang Relasi Pusat dan Daerah

Dalam kasus seorang pejabat bergelar profesor bermakna Ia diberi tambahan jabatan fungsional (kehormatan). Tanggungjawab akademiknya tak mengikat, meski tak pernah masuk kelas & meneliti seumur hidup. Mungkin cukup konsisten dilapangan praktikum dengan kriteria sumir. Sejauh ini di Kementrian Dikti berkembang dua isu, pertama memberi kebebasan perguruan tinggi mengangkat sendiri gubes. Konsekuensinya, intervensi kekuasaan dan kapitalisasi rektorat rentan terjadi.

Kedua, mengangkat seseorang pada jabatan tersebut sesuai pilihan konsentrasinya. Apakah profesor pengabdian (mungkin para paktisi), profesor pengajaran (karena profesinya mengajar seumur hidup), atau profesor penelitian (meneliti seumur hidup). Kedua isu itu walau sudah berkali-kali dirapatkan sebagai konsekuensi logis kampus merdeka belum juga diputus Mentri Dikbud.

Politisasi jabatan fungsional telah berlangsung sejak para eksekutif masuk ke ranah perguruan tinggi. Sebutlah mantan petinggi polisi, militer, bahkan jaksa aktif. Politisi pun tak ketinggalan, antri masuk seperti beberapa anggota di Senayan. Ada pilihan jalur reguler dan kehormatan, tergantung kuat tidaknya koneksi dan afiliasi di perguruan tinggi. Asal lolos disitu mudah di dikti. Beda dengan pendidik karier, walau lolos di senat belum tentu lancar di dikti.

Fenomena ini terasa berbeda di barat. Mereka puas jika mencapai jabatan tertinggi di profesi dan jabatan karier yang digeluti. Misalnya artis, olahragawan, seniman, jenderal, profesor riset dll. Disini, orang baru puas jika semua jabatan tertinggi di struktural, fungsional, militer, kepolisian, kejaksaan, politisi dll dapat diemban sekaligus. Eksesnya tak ada legacy spesifik yang ditinggalkan. Jenderal Eisenhower hebat bukan semata pernah menjadi presiden, rektor dan manajer perusahaan, tapi berada di tengah desingan peluru saat perang dunia kedua.

Baca Juga :  Anak Guru SD Target jadi Profesor di Umur 40 Tahun

Rhoma Irama, bila pergi pasti semua orang paham akan meninggalkan warisan lagu dangdut yang fenomenal. Itu contoh profesi yang digeluti lebih dari separuh hidupnya. Sepantasnya Ia mendapat gelar doktor & profesor kehormatan untuk musik dangdut dari American University Hawai pada 2005. Dosen pasti akan meninggalkan ilmu dalam bentuk buku, hasil penelitian dan pengadian. Tentara dan polisi akan meninggalkan sejarah di medan tugasnya. Bukankah para jenderal seperti Soedirman di kenang bukan karna berdiri di depan papan tulis, tapi mengangkat bedil di medan tempur.

Dalam sejarah, para politisi dikenang bukan karna berdiri di kelas, tapi memperjuangkan idiologi bangsa seperti Soekarno dan Hatta. Bukankah Jenderal Polisi Hoegeng dikenang bukan karna berdiri berjam-jam di hadapan mahasiswa, tapi melindungi masyarakat dengan kejujuran. Bukankah Jaksa Baharuddin Lopa, Hakim Bismar Siregar, Benjamin Mangkoedilaga dan Alkostar populer bukan karena meneliti & mengajar bertahun-tahun, tapi mampu menegakkan hukum di tengah gempuran suap & tekanan rezim otoriter. Itu semua legacy luar biasa untuk anak bangsa. Lalu untuk apa para pejabat sibuk memburu jabatan profesor yang tak perlu? *

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Luwuk Times

Pembaca 551
Tags: JabatanProfesor
Previous Post

Gadis Cacat Mental di Batui Selatan Ini Memilih Gantung Diri

Next Post

Atlet Keluaran PTM Stoni Jakarta Perkuat Tim PTMSI Banggai

Rekomendasi untuk Anda

Populisme dan Lunturnya Pamor Birokrasi
Kolom Muhadam

Populisme dan Lunturnya Pamor Birokrasi

20 Mei 2025
Ijazah dan Tanggungjawab Civitas Akademik
Kolom Muhadam

Ijazah dan Tanggungjawab Civitas Akademik

19 Mei 2025
Mendudukkan Ormas Dalam Bingkai Bernegara
Kolom Muhadam

Mendudukkan Ormas Dalam Bingkai Bernegara

6 Mei 2025
Toxic Mematikan Otonomi Daerah
Kolom Muhadam

Toxic Mematikan Otonomi Daerah

28 April 2025
Mitos Kelas dan Urusan Mengelola Negara
Kolom Muhadam

Mitos Kelas dan Urusan Mengelola Negara

29 Maret 2025
Retret Kepala Daerah
Kolom Muhadam

Retret Kepala Daerah

23 Februari 2025
Pagar Laut dan Kewenangan Pemda
Kolom Muhadam

Pagar Laut dan Kewenangan Pemda

23 Januari 2025
Relasi Status Daerah dan Mekanisme Pilkada
Kolom Muhadam

Relasi Status Daerah dan Mekanisme Pilkada

18 Januari 2025
Kota Palu dan Geliat Maju
Kolom Muhadam

Kota Palu dan Geliat Maju

13 Januari 2025
Next Post
PTMSI Banggai

Atlet Keluaran PTM Stoni Jakarta Perkuat Tim PTMSI Banggai

Discussion about this post

Gubernur Sulteng Hadiri Sarasehan Geopolitik Global di Gedung MPR

Gubernur Sulteng Hadiri Sarasehan Geopolitik Global di Gedung MPR

20 Mei 2025
Tak Ingin Salah Mengelola Dana Hibah, Panpel Porkab Bertandang ke Kejari Banggai

Tak Ingin Salah Mengelola Dana Hibah, Panpel Porkab Bertandang ke Kejari Banggai

20 Mei 2025
Dinas PUPR Banggai Bangun Baru Empat Kantor Kecamatan

Dinas PUPR Banggai Bangun Baru Empat Kantor Kecamatan

20 Mei 2025
Juni 2025, Proyek Kolam Renang Kilongan dan Mess Pemda Banggai di Palu Action

Juni 2025, Proyek Kolam Renang Kilongan dan Mess Pemda Banggai di Palu Action

20 Mei 2025
18 Hari Operasi Premanisme, 43 Pelaku Terjaring di Sulteng

18 Hari Operasi Premanisme, 43 Pelaku Terjaring di Sulteng

20 Mei 2025

Pilihan Pembaca Pekan Ini

  • Menghadapi Porkab V Banggai 24 Camat Galau, Ada Apa?

    Menghadapi Porkab V Banggai 24 Camat Galau, Ada Apa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KM Sinabung dan KM Sabuk Nusantara Jalani Docking, Pelni Luwuk Umumkan Jadwal Baru KM Tilongkabila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditinggalkan Cale, Didi Hinelo Isi Ketua Harian KONI Banggai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fajar Tewas Ditikam di Balut, Keluarga Korban Desak APH Tangkap Semua Pelaku!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemuda Perantau Asal Pongian Tewas Bersimbah Darah di Balut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tugas Penting AT–FM Periode Kedua Adalah Pemekaran Provinsi Sulawesi Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Botutihe Diminta Mundur Jika Tak Mampu Tingkatkan Penerimaan PDAM Banggai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Program Pemutihan Pajak di Sulteng, Palu dan Banggai Kontribusi Terbesar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Praktisi Hukum Dukung Rencana Bupati Banggai Amirudin Pecat ASN Melanggar Netralitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luwuk Ibu Kota Provinsi Sulawesi Timur Layak dan Pantas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
No Result
View All Result

ARSIP

KATEGORI

  • ATR/BPN Banggai
  • Balut
  • Banggai
  • Bangkep
  • DKISP
  • DPRD Banggai
  • Ekonomi
  • Foto Bicara
  • Info Bapenda
  • Info BPBD
  • Info Damkar
  • Info Dinsos
  • Info Disdikbud
  • Info Disnakeswan
  • Info Dispora
  • Info JOB Tomori
  • Info Mining KFM
  • Info PUPR
  • Info TPHP
  • Info Unismuh
  • Internasional
  • Kampus
  • Kecamatan
  • Kesehatan
  • Kolom Cudy
  • Kolom Muhadam
  • Kolom Syarif
  • Kriminal
  • Luwuk
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Parpol
  • Pemilu 2024
  • Pendidikan
  • Pilkada
  • Pilkada 2024
  • Porkab 2025
  • Prokopim
  • Ramadhan Berkah
  • Religi
  • Sosok
  • Sulteng
  • Tekno
  • Tips
  • Tojo Unauna
  • Umum
  • Video

Alamat Redaksi

Jalan G. Lompobatang No. 68 Kelurahan Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Banggai
    • Religi
    • Kesehatan
    • Ekonomi
  • DKISP
    • Prokopim
    • Nasional
    • Internasional
  • Kriminal
    • Parpol
    • Pemilu 2024
    • Pilkada 2024
  • DPRD Banggai
    • Pilkada
    • Pemilu
  • Sulteng
    • Kecamatan
    • Tojo Unauna
  • Luwuk
    • Tekno
    • Kampus
    • Pendidikan
  • Info JOB Tomori
    • Info Mining KFM
    • Info Disdikbud
    • Info Bapenda
    • Info Dispora
    • Info Unismuh
    • Info PUPR
  • Opini
    • Kolom Muhadam
    • Tips
    • Kolom Cudy
    • Foto Bicara
    • ATR/BPN Banggai
  • Semua
    • Olahraga
    • Porkab 2025
    • Info BPBD
    • Info Dinsos
    • Info Disnakeswan
    • Info TPHP
    • Info Damkar
    • Kolom Syarif
    • Bangkep
    • Balut
    • Sosok
    • Ramadhan Berkah
    • Video

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!