Setibanya di penginapan, yang bersangkutan kemudian masuk ke kamar. Tak berselang lama, tim gabungan bersama pihak kelurahan datang.
“Saat tim datang, operator saya itu masih memakai helm. Bahkan tas belanjaannya masih dipegangnya. Pintu pun tidak terkunci. Tim gabungan pun saya persilahkan masuk ke dalam kamar,” kata Plh Kades Pusungi sembari menambahkan kejadiannya itu terjadi sekitar pukul 9 atau setengah 10 malam.
Ia juga mengatakan, setelah peristiwa penggerebekan itu, ada pertemuan antara dia, istrinya dan R alias A.
“Maitua (istri) saya beberapa kali menanyakan kepada R alias A. Dan dia menjawab dengan lantang, kami tidak melalukan apa-apa di dalam kamar hotel,” ucapnya.
Ingin Menjatuhkan
Terkait dengan persoalan ini, Plh Kades Pusungi mengindikasi ada pihak tertentu yang ingin menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Dia pun sedikit menceritakan tentang perjalanan karirnya yang selama 3 tahun di BPD.
Awalnya, Sekdes berasal dari kalangan PNS, yang direkrut dari kantor kecamatan. Namun pada akhir tahun 2021 dibuka penjaringan calon Sekdes.
“Saat itu ada 6 calon. Kami ikut ujian kompetensi, wawancara dan ketentuan lainnya,” ucapnya.
Hasil dari penjaringan itu, ia terpilih sebagai Sekdes. Karena mengantongi nilai tertinggi dari lima calon lainnya.
Ia mengaku, ada salah satu forum mempersoalkan penjaringan calon Sekdes itu. Selain melaporkan ke Dinas PMD juga membawa ke DPRD untuk hearing.
“Intinya mereka minta agar saya dibatalkan sebagai Sekdes,” terang dia.
Selanjutnya awal tahun 2023, Kades Pusungi yang devenitif diberhentikan oleh Bupati. Saya pun mendapat amanah sebagai Plh Kades Pusungi.
“Tapi masih ada juga yang tak menginginkannya. Kasus penggerebekan di penginapan inilah yang mereka angkat terus. Sampai sampai saya disidang lewat lembaga adat,” kata dia. *
(par)
Discussion about this post