Info JOB Tomori

JOB Tomori Kembangkan Tiga Sumur Cluster B di Kecamatan Moilong Banggai

403
×

JOB Tomori Kembangkan Tiga Sumur Cluster B di Kecamatan Moilong Banggai

Sebarkan artikel ini
Editor: Sofyan Labolo
Project Manager JOB Tomori Ahmad Budiarjo

BANGGAI, Luwuktimes.id — JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) sedang mengembangkan tiga sumur cluster B.

Adapun pengembangan yang dilakukan perusahaan hulu migas yang melakukan operasi produksi gas bumi di Kabupaten Banggai di bawah pengawasan SKK Migas itu adalah di Desa Saluan, Desa Slametharjo serta Desa Bumiharjo, Kecamatan Moilong Kabupaten Banggai.

Dan apabila telah berproduksi, maka gas itu akan dialirkan menuju CPP Senoro Selatan. Dengan begitu jarak dari Desa Saluan menuju CPP Senoro, melalui pipa gas akan melewati sejumlah desa.

Pipa-pipa tersebut akan melalui sejumlah desa di Kecamatan Moilong dan Kecamatan Batui Selatan.

Adapun desa yang bakal dilalui jalur pipa gas tersebut, Desa Saluan, Toili, Slamet Harjo, Sidomulyo, Sumberharjo, Moilong, Karang Anyar, Sido Makmu dan Mulyo Harjo Kecamatan Moilong.

Baca:  Pesona Alam Ekowisata Argomulyo Banyu Langit Wibowo Binaan JOB Tomori Sulawesi Masuk Nominasi DWI

Dan Desa Sinorang, Paisubuloli, Bonebalantak serta Desa Gori-gori Kecamatan Batui Selatan.

Pipa tersebut selain akan melewati perkebunan, areal persawahan milik warga juga melewati areal produktif milik warga. Termasuk melewati sungai hingga laut.

Project Manager JOB Tomori, Ahmad Budiarjo mengaku pihaknya sudah mengidentifikasi, dipindahkan ke tempat lain. Ada kewajiban sesuai dengan ketentuan.

“Yang pasti kami konsen terhadap keselamatan warga,” kata Ahmad Budiarjo, saat menyampaikan materi di agenda halal bihalal dan temu media yang dilaksanakan SKK Migas, JOB Tomori, PWI Banggai serta Forkopimda Banggai di Hotel Swissbellin, Luwuk, Kabupaten Banggai, Selasa (7/5/2024)

Baca:  Migas Anugerah Tuhan, Lima Tahun Kabupaten Banggai Raup DBH Rp 1,073 Triliun

Untuk menghindari areal hutan lindung, sambung Ahmad Budiarjo, jalur pipa akan diigeser ke arah laut. Jaraknya lebih singkat.

Pertimbangannya adalah areal yang bakal dilalui jalur pipa berstatus sebagai konservasi alam Bakiriang.

“Pertimbangan konservasi alam, makanya ke laut. Karena tidak banyak terumbu karang. Sudah ada tim yang melakukan survey,” tutur Ahmad Budiarjo.

Selain mengganti rugi lahan milik warga, juga akan memindahkan areal persawahan.

Lahan yang telah menjadi jalur pipa, dipastikan tak akan dapat digunakan lagi untuk kepentingan bercocok tanam, itu lantaran telah dipagari. * stp

Baca: Halal bi Halal dan Temu Media JOB Tomori Vhisnu C Bawono: Kami Butuh Saran dan Masukan

error: Content is protected !!