“Kami dilantik sejak tahun 2019 kemudian masuk 2020 dan kini 2021. Nah, apakah selama itu undangan raker kami bersamaan dengan tugas luar Kadis PMD,” tanya Masnawati.
Sekwan Banggai tambah Masnawati mengusulkan agar ketika mengundang Kepala OPD seyogianya bukan di hari Senin dan Selasa.
Saran itu kami sahuti, dengan mengundang Kepala OPD diluar dari hari itu. Tapi faktanya, Kadis PMD juga tidak pernah nongol. Malah kepala ODP lain memenuhi undangan DPRD.
Anggota DPRD Banggai, Fuad Muid tidak mau ketinggalan menyerang Amin Jumain. Wakil rakyat dari PDIP ini juga tidak kalah pedas mengkritisi Kadis PMD.
“Kalau begini model Kadis, klar (selesai) dunia. Jangan pake model Kadis seperti ini, yang sering bersembunyi di ketiak Bupati. Apalagi menjabat karena kedekatan dan bukan karena kemampuan,” ucap Fuad.
Penjelasan teknis Amin Jumain tidak luput dari tanggapan Fuad yang juga Ketua PMI Kabupaten Banggai ini.
“Kok ditanya soal tidak hadir dijawab peraturan teknis. Dia kira torang ini aparat desa, yang dia sosialisasikan aturan,” sindir Fuad.
Suasana mendingin setelah pimpinan rapat memberi kesempatan Alfian Djibran bicara.
Senada dengan Suprapto, menurut Alfian, apa yang disampaikan para anggota DPRD merupakan suasana kebatinan yang selama ini dirasakan.
Sehingga bagi Kepala OPD yang menjadi sorotan sebaiknya menjadi bahan koreksi, agar kedepan tidak terulang. Lagi pula tambah Alfian, legislatif dan eksekutif adalah mitra, sehingga sangat dibutuhkan saling koordinasi.
“Saya kira ini bisa menjadi bahan koreksi Kepala OPD,” tutur pejabat birokrasi yang sudah empat kali menjadi top leader di OPD lingkup Pemda Banggai.
Sebelum rapat diskorsing untuk dilanjutkan besok, dihadapan para anggota DPRD Banggai, Amin Jumain berjanji akan hadir ketika diundang raker oleh DPRD Banggai.
“Insya Allah saya akan hadir raker,” janji Kadis PMD Banggai. *
(yan)
Discussion about this post