PALU – Tim Bola Voli putra, SMA Negeri 1 Balinggi (SMANGGI) Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulteng menjuarai turnamen gubernur cup III pada kategori pelajar.
Mereka mengalahkan SMA Negeri 2 Palu (SMADA) 2-1 (23-25, 25-20, 15-13) pada laga Final bertempat Gelanggang Olahraga Siranindi, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (29/03/2022) pagi.
Atas kemenangan itu, Kepala SMA Negeri 1 Balinggi Melkiades I Made Arianto memberi apresiasi buat para anak didiknya itu.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari persiapan kami yang sangat matang. Kami dari pihak sekolah sangat mendukung bakat anak-anak pada bidang olahraga, terutama untuk cabang olahraga bola voli. Kami sangat prioritaskan,” kata Melkiades I Made Arianto.
Ketat
Dalam laga final Gubernur Cup, kedua tim sama-sama menurunkan skuad terbaik mereka. Sehingga tak heran jalannya laga berlangsung ketat mulai dari set pertama hingga babak rally poin.
Para pemain SMADA pada paruh awal pertandingan bertanding sedikit lebih tenang. Tembakan pemain mereka yang selalu gagal dibendung cukup menganggu mental skuad SMANGGI.
SMADA melesat jauh dengan poin 17-12 dan memenangkan set pertama dengan poin 25-23.
Pada set kedua keadaan jadi berbalik. Giliran SMADA yang bermain kurang tenang.
SMANGGI lewat pemain Oposite andalan mereka, Sojol, masih jadi mimpi buruk bagi SMADA.
SMANGGI akhirnya mampu memenangi set kedua dengan Skor 25-20 dan memaksa mempertandingkan set ketiga.
Masuk babak rally poin, kedua tim sama-sama bermain di bawah tekanan. Baik SMANGGI maupun SMADA bermain sedikit lebih berhati-hati.
SMADA sejatinya sempat unggul di babak ketiga 11-7, namun SMANGGI mampu mengambil momentum dan mengejar ketertinggalan sampai akhirnya menang dengan skor 15-13.
Meski gagal menjuarai turnamen kali ini, manajer SMADA, Nuning, mengaku bangga dengan permainan anak didiknya di partai Final.
Pihak sekolah, kata Nuning, tidak memaksakan anak-anak untuk jadi juara. Hal itu terbukti membuat anak asuhanya mampu mengimbangi permainan SMANGGI yang di atas kertas jauh lebih unggul.
“Target kami sebenarnya hanya final. Tapi kami tidak memaksakan anak-anak. Intinya saya memotivasi mereka harus bermain bagus. Untuk masalah menang dan kalah kali ini kami sangat puas, setidaknya kami tidak kalah 2-0,” ujar Nuning. *
(rilis)
Discussion about this post