BATUI, Luwuktimes.id – Kapolsek Batui Iptu Yoga Widata SH, melakukan patroli di area perkebunan Desa Maleo Jaya dan Desa Bonebalantak, Kecamatan Batui Selatan, Jumat siang (16/10/2020).
Pada kesempatan itu, orang pertama di Polsek Batui ini menyambangi sejumlah tempat produksi gula aren.
“Ada tujuh warga yang kami sambangi. Mereka adalah pengrajin gula aren,” kata Iptu Yoga.
Lantas apa yang ditemukan Kapolsek Batui bersama anggota setiba di kebun dan pondok mereka?
“Kami sangat berterima kasih karena mereka karena tetap konsisten memproduksi gula aren,” ujar Iptu Yoga.
Dalam dialogis itu, perwira dua balak ini memberikan imbauan dan pembinaan tentang situasi kamtibmas yang selama ini terjadi akibat dari miras.
“Para pengrajin gula aren ini berterima kasih. Mereka juga akan tetap memproduksi gula aren dan tidak akan memproduksi miras jenis cap tikus,” terang mantan Kapolsek Pagimana ini.
Mereka mengatakan bahwa dalam waktu dua hari sekali melakukan proses pembuatan gula aren, dengan hasil dalam satu kali pembuatan mencapai 30 sd 50 biji. Harga gula aren berkisar Rp. 13.000 perbiji.
“Sehingga dalam satu minggu mereka dapat mencetak sekitar 200 Biji, hasil produksi gula aren. Tetapi tidak menetap tergantung dari ketersediaan dari bahan baku,” sebut Iptu Yoga.
Agar dapat meningkatkan perekonomian keluarga, Iptu Yoga mengimbau kepada pengrajin gula aren agar selain produksi gula aren mereka menanam tanaman jangka pendek dan jangka panjang.*
(hae/yan)
Discussion about this post