Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si
ALLAH tak akan melupakan kebaikan yang kau beri, kesusahan orang lain yang kamu atasi, mata yang hampir menangis lalu kamu buat bahagia. Hiduplah dengan prinsip “tetaplah berbuat baik, sekalipun kamu diperlakukan tidak baik oleh orang lain”.
Satu tindakan kecil yang kamu lakukan lebih mulia dan terhormat dari seribu rencana raksasa yang habis di meja diskusi dan perdebatan.
Cintai apa yang kamu lakukan, dan lakukan apa yang kamu cintai lebih baik dan mulia dari pada seribu niat dan rencana untuk melakukan kebaikan.
Sekalipun kamu memberi sedikit dan memang kenyataan nya itulah yang kamu miliki (miliki 5 yang diberi 2) lebih dahsat, mulia dan terhormat dari pada mereka yang memiliki 1000 dan yang diberi 100. Allah menghitung nya presentasi bukan jumlah nya.
Berbagilah dan jangan mengharap agar kamu dibalas dengan lebih baik, dan maafkan lah sekalipun didzalimi.
Memberilah dan jangan mengharap agar engkau akan diperlakukan sama. Kalau ingin menangkap ayam jangan mengejarnya, nanti kita akan lelah dan ayam pun akan menjauh.
Berikanlah ia beras dan makanan, maka ayam pun akan menjadi manja dan mendekat.
Demikian pun rezeki akan manja kepada kita bila kita memberi dan mengeluarkan sedekah.
Janganlah ragu dan takut kepada memberi, semuanya akan kembali pada saatnya.
Berbicara itu seperti obat. Bila kadarnya sesuai akan memberi manfaat. Bila berlebihan malah bisa membunuh.
Lisan orang bijak berada balik akalnya, sehingga setiap kali berbicara maka ia akanberpikir terlebih dahulu.
Apabila ia merasa penyampaiannya bermanfaat, maka ia akan mengatakannya. Namun bila ia merasa ucapannya akan merugikan orang lain, maka ia akan memilih diam.
Selalu mengadili diri sendiri lebih keras dari pada mengadili orang lain. Bila kita bertemu dengan orang yang lebih muda, maka sadarilah bahwa dosanya lebih kecil dari dosa-dosa kita.
Sebaliknya bila kita bertemu dengan orang yang lebih tua, maka sadarilah bahwa amal dan pengalaman nya lebih besar dari pada kita.
Menurut Al-Ghazali bahwa semua manusia itu mati, kecuali yang ber ilmu, dan yang berilmu juga dalam keadaan tidur bila Ilmu nya tak di amalkan, dan yang beramal juga akan tertipu bila tak Ikhlas.
Untuk mendapatkan apa yang kita suka, yang utama itu kita harus sabar terhadap apa yang kita benci.
Jangan pernah meremehkan tindakan baik, bisa saja seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunahnya atau panjang sholat malamnya, tetapi karena akhlak baik dan kesabarannya ketika menerima musibah.
Jauh lebih baik dan mulia menjadi orang benar sekalipun tidak pintar, dari pada menjadi orang pintar tetapi tidak benar.
Ingatlah bahwa malaikat itu tak pernah salah, setan tak pernah benar dan tak pernah baik. Sebaliknya manusia, bisa salah bisa benar.
Bersambung halaman sebelah
Discussion about this post