Reporter, Naser Kantu
LUWUK, Luwuk Times.ID – Markas besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banggai kembali mendapat kunjungan dari perusahaan Migas di Kabupaten Banggai.
Bangunan yang berdiri di jalan Imam Bonjol tersebut Sabtu, (29/05) disambangi perwakilan Manager Kehumasan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi Damar Setiawan bersama rombongan Joint Operating Body (JOB) Pertamina Medco Sulawesi.
Selaku tuan rumah, Ketua PWI Banggai, Iskandar Djiada dihadapan para tamunya menceritakan sekretariat PWI merupakan rumah bagi semua wartawan di Kabupaten Banggai yang setiap saat bisa dipakai untuk menjalankan tugas jurnalisnya.
“Tidak hanya PWI, ada berbagai organisasi wartawan berkumpul disini. Ada AJI, JMSI, dan lain-lain,” tuturnya.
Dari tempat ini pula, kata dia, dapat dipetakan media berbadan hukum dan wartawan yang bersertifikasi profesi jurnalis. “Ada 30 anggota PWI, AJI ada 5 orang,” sebutnya.
WAWASAN HULU MIGAS
Ditengah kunjungan tersebut, banyak pengetahuan yang dipaparkan oleh beberapa perwakilan manajemen JOB Tomori.
Diantaranya, terkait lifting migas, dimana untuk sumur yang terletak di Kabupaten Banggai, dapat dipastikan besaran lifting yang telah ter-monetize berjumlah 7.000 lebih Barel Oil per Day dari target 6.476 BOP atau untuk data terakhir bulan April dengan persentase 118 persen.
Baca juga: JOB Medco EP Tomori Sapa Wartawan Banggai
Beralih ke jatah 5 MMCFD yang disinggung salah seorang wartawan, Damar menyebutkan terbuka peluang bagi pemerintah Kabupaten Banggai untuk mendapatkannya.
“Hanya prosesnya itu yang memakan waktu cukup lama karena harus ke pemerintah pusat, karena dari daerah harus siap segala sumber daya agar mampu mengolahnya,” cetusnya.
Agus Sudaryanto dari Relation, Security and Comdev Manager JOB Tomori mengungkapkan, Kabupaten Banggai dari total jumlah tenaga kerja, sebanyak 60 persen berasal dari penduduk lokal.
Migas dikatakan Agus, merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui lagi.
Sehingga kehadiran investasi migas, semaksimal mungkin dapat dimanfaatkan, seperti DBH Migas yang di dapatkan pemerintah daerah, maka akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat. “Tapi itu wewenang pemda, mau dipakai untuk apa DBH-nya,” tambahnya.
Dia-pun mengaku optimis dengan prospek pertumbuhan UMKM yang sangat baik di Kabupaten Banggai bisa menjadi bagian dari multiplayer efek investasi Migas.
“Disini pernah terkenal dengan tanaman Cokelat-nya, jadi kami juga ada program untuk penelitian terkait tanaman tersebut, yang hasil penelitiannya bisa bermanfaat untuk rakyat yang ingin berkebun Cokelat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, para wartawan mendapatkan bantuan masker untuk pencegahan Covid-19. Sedang PWI memberikan cendera mata dan piagam penghargaan masing-masing kepada SKK Migas dan JOB Tomori.*
Discussion about this post