Luwuktimes.id – Kabupaten Banggai khususnya Kota Luwuk terpilih sebagai titik koordinat strategis untuk menjangkau kawasan utara dan timur Sulawesi dalam mengemban misi kemanusiaan oleh Asia Muslim Charity Foundation (AMCF).
Karena itu, untuk pertama kalinya di Sulawesi Tengah, AMCF dibawah Founder Dr. HC. Mohammed Taiyeb Khoory, menghadirkan Kapal Kemanusiaan 04 yang berpusat di Luwuk.
Kapal Kemanusiaan 04 ini diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, yang diwakili Kepala Dinas Perhubungan Sulteng Sumarno, disaksikan oleh Staf Ahli Bupati Banggai Bidang Ekonomi Rudi Purwana K. Bullah mewakili Bupati Banggai, Asisten 2 Bupati Banggai Kepulauan Edison E. Molingang, Asisten 1 Bupati Tojo Una-Una, perwakilan Bupati Banggai Laut, perwakilan Bupati Morowali Utara, Wakapolres Banggai, Perwakilan Dandim 1308 Luwuk, Danposal Luwuk, Kasubagbin Kejari Banggai Husain Harun, dan Forkopimda lainnya.
Koordinator Wilayah AMCF, Taufan, berkesempatan menyampaikan secara singkat profil AMCF.
Asia Muslim Charity Foundation, dikatakannya berdiri sejak Tahun 2003, merupakak organisasi nirlaba/non-politik yang berfokus pada layanan sosial kemanusiaan, yang mengusung misi “Menyebarkan etika Islam, agama kasih sayang, melalui layanan kemanusiaan”.
Melihat kondisi geografis Indonesia yang memiliki lebih 7.500 pulau dan 920 pulau diantaranya berada di wilayah terisolir.
Disinilah peran Kapal Kemanusiaan dan Pusat Kemanusiaan mengantar dan melayarkan derma kebaikan para dermawan hingga pelosok negeri.
Penjelasan singkat ini dilanjutkan dengan pemutaran video perjalanan kemanusiaan AMCF di Indonesia yang mengundang takjub seluruh undangan gelaran ini.
Berlanjut pada sambutan Founder AMCF Mohammed Taiyeb Khoory, mengatakan program Kapal Kemanusiaan 04 dihadirkan kepada seluruh masyarakat tanpa membedakan warna kulit, ras, suku, dan agama.
“Semoga dengan adanya program ini, AMCF adalah organisasi kecil yang ingin berkontribusi dalam program-program kebencanaan yang telah ada dari pemerintah sehingga program kecil ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya,” ujarnya.
Selama menyebarkan bantuan kemanusiaan, Taiyeb juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada TNI/Polri yang telah banyak membantu AMCF, bahkan dalam situasi sulit, seperti memasuki daerah terisolir.
Kadis Perhubungan Sumarno yang mewakili Gubernur Sulteng Rusdi Mastura, saat membacakan sambutan Gubernur,
Kapal Kemanusiaan 04 AMCF, kata Gubernur, merupakan aset yang sangat berharga bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
“Kapal ini tidak hanya sekedar alat transportasi, tapi juga sebagai simbol gotong royong dan kepedulian pada sesama umat manusia, terlebih lagi dalam situasi darurat seperti bencana alam,” cetusnya.
Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Kadishub Sulteng, dan berlanjut pada pengguntingan pita oleh Kadishub Sulteng bersama Staf Ahli Bupati Rudi Purwana K. Bullah diatas Kapal Kemanusiaan 04 AMCF.
Diskusi juga digelar panitia antara peserta peresmian dengan Founder AMCF.
Hal yang menakjubkan adalah keinginan salah satu peserta AMCF, H. Labelo yang bersedia mewakafkan tanahnya seluas 10 hektare untuk pembangunan gedung Tahfiz Qur’an.
Untuk diketahui, kehadiran AMCF di Banggai Bersaudara telah menyalurkan bantuan kemanusiaan di Kecamatan Pagimana kabupaten Banggai berupa bedah rumah, Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut, serta Kecamatan Bulagi dan bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan.
Berikut serangkaian Program AMCF di Indonesia dan Kapal Kemanusiaan :
Hingga 2023 AMCF mengoperasikan Kapal Kemanusiaan di Papua Barat Maluku Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Dan di Tahun 2024 Kapal Kemanusiaan AMCF siap berlayar di wilayah perairan Sulawesi Tengah.
Dengan mobilisasi sumber daya Kapal Kemanusiaan dan Pusat Kemanusiaan AMCF dalam tanggap darurat bencana, mitigasi, kesiapsiagaan bencana, dan rehabilitasi pasca bencana.
AMCF bergerak melakukan asesmen lapangan dan menentukan lokasi pendirian tenda-tenda pengungsian dan memberikan layanan nornalisasi kehidupan warga seperti paket sembako harian, kebutuhan air bersih harian, dapur umum, pemenuan gizi, suplemen, penyembuhan psikologi anak, layanan medis dan lain-lain.
Di antara derma kemanusiaan yang dilakukan Kapal Kemanusian dan Pusat Kemanusiaan adalah Rumah Untuk Dhuafa yaitu membangun ulang rumah tidak layak huni untuk warga yang berpendapatan rendah di desa terpencil.
Kru Kemanusiaan AMCF mengajak masyarakat secara gotong royong membongkar rumah tidak layak huni dan membangun rumah ukuran 5 x 5 meter secara permanen atau semi permanen terdiri atas ruang tamu 2 kamar tidur dapur dan toilet.
Hingga tahun 2023 AMCF telah membangun lebih dari 225 unit rumah untuk dhuafa di atas tanah milik warga dengan rata-rata durasi pekerjaan 15 hari per unit rumah.
Operasi mata katarak bagi warga tidak mampu guna bantu mereka melihat dunia kembali dan dapat beraktifitas sehari-hari dengan seperti sedia kala.
Hingga tahun 2023 AMCF telah mengoperasi lebih dari 3.883 pasien mata katarak di seluruh Indonesia bekerjasama dengan dinas kesehatan dan persatuan dokter mata Indonesia.
Layanan medis yaitu pemeriksaan kesehatan dan pengobatan serta penyuluhan prilaku hidup sehat dan bersih.
Bantuan bagi siswa-siswi Sekolah Dasar keluarga kurang mampu berupa perlengkapan sekolah (School Kit), seperti tas, alat tulis, buku tulis, alat menggambar, untuk menunjang pendidikannya.
Wujud nyata layanan kemanusiaan untuk semua orang secara humanis AMCF mengantarkan dan melayarkan derma kebaikan anda hingga pelosok negeri. *
Discussion about this post