
Laporan Sofyan Labolo, Wartawan Luwuk Times
LUWUK, Luwuk Times.ID – Menguatnya nama Beniyanto Tamoreka jelang Musda ke X DPD Partai Golkar Kabupaten Banggai, memantik tanggapan mantan pengurus Partai Golkar. Salah satunya, Aryanto Hakim.
Mantan Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Banggai di era kepemimpinan almarhum Djarun Sibay ini secara tegas tidak memberi dukungan terhadap kader luar partai untuk menjadi ketua pasca Samsulbahri Mang.
“Knp sy agak krg sreg kalau Golkar di nakhodai oleh yg bkn kader golkar krn sy jg pernah jd bagian dari partai golkar sejak thn 1985. Almarhum Djar’un Sibay pasti sedih melihat kader nya irwanto kulap dan arif tjatjo menyerah tanpa perlawanan dlm musda golkar,” tulis Aryanto Hakim dalam percakapan di Whatsapp grup (WAG) Luwuk Times, Minggu (16/05/2021).
Awalnya, Anto menulis dalam WAG itu, “Musda golkar makin sexi dgn di gadang”nya Beni Tamoreka menjadi kandidat kuat utk nakhodai golkar 5 thn ke dpn walaupun sangat jelas persyaratan nya bhw minimal pernah menjadi ketua PK atau pernah menjadi pengurus DPD”.
“Dan menurut sy kalau ini di paksakan maka citra golkar akan jalan di tempat bahkan bisa lebih melorot,” tambah Anto.
Atau kah sambung dia, ini hanya sebuah strategi yg dimainkan oleh para kandidat yg akan bertarung merebut pucuk pimpinan partai golkar. Padahal sdh ada figur yg di persiapkan yaitu antara arif tjatjo atau irwanto kulap.
“Kebiasaan lama di golkar adalah lempar batu sembunyi tangan,” tulis Anto.
Statemen Anto Hakim itupun disambut, Ketua Bappilu DPD Partai Golkar Kabupaten Banggai yang juga Sekretaris Steering Committee (SC) Musda ke X Golkar Banggai, Irwanto Kulap.
“Cuman saya ingin katakan bahwa golkar bukan milik irwanto kulap pun b gitu juga bpk arif tjato. Golkar milik rakyat kab. Banggai”.
Dia menambahkan, “Golkar bisa eksis sampai saat ini krn saling bahu membahu antara para kader, fungsionaris, simpatisan dan rakyat nya. Golkar adalah partai yg demokratis dan terbuka untuk siapapun untuk berpatisipasi membesarkannya,” ucap Irwanto.
Namun sambung dia, “dlm hal menjadi top leader tentunya di perhadapkan dgn mekanisme partai. Juklak 20/2020 adalah landasan tersurat namun ada landasan tersirat yg di miliki KETUM partai”.
“Silahkan berkompetisi unt rakyat kab. banggai. Insya allah 3 atau 5 hari sblm hari H akan diumumkan pendaftaran oleh penyelenggara musda…di situlah di persilahkan para kader, fungsionaris, simpatisan dan rakyat unt mencalonkan diri dgn memenuhi syarat2 tersurat di juklat maupun yg tersirat lewat surat sakti KETUM golkar,”
Anto Hakim kembali mengeluarkan uneg-unegnya dalam WAG yang dihuni dominan para politisi tersebut.
“Semua strategi yg di mainkan jelang musda sdh bisa terbaca ketika arif dan wanto ikhlas golkar di pimpin oleh figur dadakan yg nota bene bkn kader partai. Sementara golkar bsr selama ini krn kader nya seperti arif dan wanto dan semua kader di kec bahkan desa yg bahu membahu,dan apakah ada jaminan golkar akan berjaya kembali jika di ketuai oleh figur yg bkn kader atau krn ada U di balik B jelang 2024”.
Jawaban lanjutan Irwanto terhadap komentar Anto Hakim itu simple. “Krn animo rakyat luar biasa ttg musda golkar,”
Anto Hakim kembali memberi balasan tanggapan.
“Animo utk musda iya tp apa rakyat jg punya animo utk Beni jd ketua Golkar? lucu ada kader sendiri eh malah jagokan org luar dan ini luar biasa”.
Irwanto mengkanternya, “Ini cuman abang punya prediksi. Yakinlah semua masukkan rakyat dan pemerhati menjadi masukkan kami di galkar. Semua nanti berproses di musda yg dgn votters 29 yg memiliki hak suara”.
“Sekali lagi bukan menjagokan orang luar. Tapi partai ini sangat terbuka, termasuk bpk jika mau mencalonkan kami persilahkan sepanjang memenuhi syarat2”.
Yang pasti tutup Irwanto, semua masukkan menjadi pertimbangan partai Golkar di musda nanti. Terima kasih sarannya. *
Baca juga: Calon Ketua Golkar Mengerucut Dua Nama, Irwanto Diporsikan Sekretaris
Discussion about this post