Luwuk Times — Tak hanya masyarakat. Kalangan DPRD Banggai juga dibuat resah oleh kebijakan PLN Area Luwuk yang tidak populis.
Pasalnya, salah satu BUMN ini kerap memadamkan listrik tanpa pemberitahuan. Ironinya, pemadaman listrik itu terjadi di saat umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Berangkat dari kekesalan itu, Komisi 3 DPRD Banggai akan memanggil PLN Luwuk dengan agenda rapat dengar pendapat (RDP).
“Insya Allah kami akan undang PLN dengan agenda RDP pada Jumat pekan ini,” kata Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Banggai, Saripudin Tjatjo, Selasa (04/04/2023).
Politisi senior Partai Golkar Banggai ini mengatakan, apa yang menjadi kebijakan PLN cukup meresahkan warga. Apalagi kondisi itu terjadi di bulan Ramadhan, disaat umat Muslim sedang menunaikan ibadah puasa.
Pemadaman listrik tanpa pemberitahuan itu sambung Om Arif-sapaannya, tidak menentu. Baik sementara shalat tarawih, makan sahur bahkan tadi sore saat berbuka puasa.
Bahkan sambung anggota DPRD Banggai petahana pada pemilu 2024 lewat dapil I ini mengaku, pemadaman listrik tak hanya terjadi di tiga kecamatan dalam Kota Luwuk. Tapi pada semua kecamatan di Kabupaten Banggai.
“Listrik padam tak hanya di kecamatan kota. Tapi terjadi juga di 23 kecamatan,” ucap Om Arif.
Seingatnya, sebelum masuk bulan Ramadhan, PLN pernah memberi jaminan bahwa tidak akan terjadi pemadaman listrik selama Ramadhan. Tapi faktanya tidak demikian.
“PLN pernah memberi jaminan bahwa selama Ramadhan tidak akan ada pemadaman listrik. Tapi ternyata tidak. Kalau alasan angin kencang, mengapa wilayah lain yang tidak ada angin kencang, tapi listriknya padam,” tanya Om Arif.
Berangkat dari hal itulah, sehingga DPRD perlu mengundang PLN Luwuk untuk mempertanyakan apa alasan sehingga listrik selalu padam di bulan Ramadhan.
Sebelumnya, saat pertemuan dengan Bupati Banggai Amirudin jelang Ramadhan 1444 H PLN Area Luwuk menjamin kendala listrik.
Bahkan, perusahaan negara itu menjelaskan sistem Luwuk memiliki listrik dengan kapasitas 23.250 Kilo Watt (KW) atau sekitar 23 Mega Watt (MW). Sedang beban puncak hanya 21.250 KW, sehingga surplus sekitar 2.000 KW atau 2 MW. *
Sofyan Labolo
Discussion about this post