Reporter Sofyan Labolo
LUWUK— Farid Haluti tampil sebagai pembawa tauziah Ramadhan pada malam ke 12 di Masjid Agung Annur Luwuk, Rabu (13/04/2022).
Oleh Dewan Kehormatan Masjid (DKM) Agung Annur Luwuk, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk ini membawa materi ceramah dengan judul Islamisasi diri untuk meningkatkan iman.
Tapi ia memilih sub tema “memaksimalkan naluri ber Tuhan”.
Bulan Ramadhan ibarat sebuah kompetisi olahraga. Ada babak penyisihan, semifinal dan partai final.
“Kalau di sepak bola, hanya 1 pemenang. Tapi kalau di Ramadhan, yang istiqomah itulah pemenangnya,” kata Farid.
Naluri ber Tuhan sudah ada sejak manusia itu lahir di muka bumi ini.
Ketika masih berada dalam kandungan ibu, manusia kata Farid, telah diminta bersaksi.
“Apakah kamu (manusia) akui, Aku adalah Tuhan mu. Dan semua manusia mengatakan kami bersaksi. Mulai itu naluri ber Tuhan sudah ada dalam kalbu kita,” kata Farid.
Tidak sampai situ. Diperkuat lagi dengan lantunan azan di telinga kita. Itu untuk memperjelas bahwa Tuhan kita ada Allah SWT.
“Disitu lah Islamisasi berjalan. Karena suara azan di telinga bayi merupakan pondasi awal,” ucapnya.
Manusia Primitive
Naluri ber Tuhan sambung Farid juga ada pada kelompok manusia primitive. Bedanya, mereka mencari Tuhan melalui fenomena alam.
“Sehingga lahir lah ajaran yang namanya animisme dan dinamisme,” jelas Farid.
Memang bukan perkara mudah, ketika harus menjaganya. Ia perlu mendapat perawatan sehingga tersimpan dalam hati.
Farid juga menjelaskan, ada beberapa tanda jika seorang manusia itu masih memiliki Islamisasi tersebut.
Ia mencontohkan, saat malam takbiran. Ketika ada umat Muslim yang secara spontan meneteskan air mata, karena mendengarkan lantunan takbiran. Mengingat belum ada jaminan kedepan masih bertemu dengan bulan Ramadhan.
Begitu pula saat suasana genting, semisal ada bencana alam atau kondisi darurat lain. Ketika kita menyebut dengan spontan nama Sang Khalik, maka kata Farid, naluri ber Tuhan itu masih ada.
Sebelum menutup tauziah berdurasi sekitar 15 menit, Farid berujar, saat paling tepat dalam memaksimalkan naluri ber Tuhan itu adalah pada bulan Ramadhan ini.
Karena empat dari lima rukun Islam, kita jalankan dalam bulan puasa ini. Mencapai derajat taqwa dalam beribadah puasa, sangat penting. Karena itu merupakan pintu masuk mendapatkan ridha Allah SWT. *
Discussion about this post