Dr. Syarif Makmur, M.Si
KEHIDUPAN itu seperti menaiki sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, maka kita harus bergerak dan berjalan. Karena tidak semua orang bisa bergerak dan berjalan bukan karena mereka tidak layak, tetapi karena mereka tidak memiliki kemauan yang kuat (Achievnent motivation) untuk mencapai kesuksesan itu.
Sukses itu sederhana: kerja keras, optimis, pantang menyerah dan integritas. Orang-orang yang rajin berpikir baik dan benar dapat menyederhanakan yang rumit. Sebaliknya orang yang malas berpikir merumitkan yang sederhana.
Jika kita tak bisa berbuat baik terhadap orang lain, maka cukup kita menjaga tangan dan lisan kita dari menyakiti orang. Itu sudah cukup menjadi sebuah kesuksesan kita mengelola hubungan dengan orang lain.
Banyak orang yang memberikan contoh, tetapi sulit menjadi contoh, karena memberi contoh itu mudah tetapi menjadi contoh itu sangat sulit.
Jika kamu selalu berbuat baik dan memberi contoh yang baik, maka orang lain tidak akan menanyakan agamamu apa. Apapun agamamu, tidak menjadi ukuran orang lain. Yang menjadi ukuran terakhir adalah akhlak dan kepribadian mu.
Manusia terbaik adalah yang terbaik bagi sesamanya. Kalau ada perbedaan pendapat cukup sampai di kerongkongan saja, jangan sampai di bawa ke hati.
Dari proses ini saja, kita sudah mengumpulkan nilai-nilai sukses sebagai manusia. Tidak perlu cepat atau lambat proses menuju sukses itu, yang terpenting arah dan tujuan kehidupan itu jelas dan tegas.
Hiduplah sesuai kemampuan, jangan menuruti kemauan. Jadilah terang tanpa memadamkan cahaya orang lain.
Berbahagialah tanpa melukai hati orang lain. Dan yang terpenting adalah selalu berbuat baik, tanpa memburukkan orang lain.
Yakin lah, ketika orang berkata buruk tentang kita, padahal kita tak pernah mengusik kehidupan mereka, itu pertanda bahwa kehidupan kita lebih indah dan lebih baik dari mereka.
Carilah tempat dimana dirimu dihargai bukan dibutuhkan. Sebab banyak yang datang karena butuh, tetapi lupa bagaimana menghargai.
Takdir Tuhan itu sangatlah indah, tak seharusnya kita cemaskan. Sebab selembar daun pun sudah ditakdirkaan kapan jatuhnya dan dimana.
Jangan pernah berputus asa ketika menghadapi ujian, karena setiap tetes air hujan yang jernih berasal dari awan yang gelap.
Sehebat apapun dunia, tetap tanah pula yang akan kita tiduri. Banyak orang yang terlalu pintar menilai orang lain tetapi terlalu bodoh menilai dirinya sendiri.
Discussion about this post