LUWUK TIMES, Luwuk — Pengelola masjid Agung Annur Luwuk kembali melaporkan kondisi keuangan, Jumat (01/09/2023). Pekan ini, pengeluaran masjid terbesar di Kabupaten Banggai itu Rp34,7 juta lebih. Apa saja biaya pengeluarannya?
Sebelum menunaikan shalat Jumat, Ta’mir Masjid Agung Annur Luwuk, Asri Abasa membacakan laporan pertanggung jawaban keuangan masjid yang dibangun di era dua Bupati Banggai yakni HM Junus dan H. Sudarto itu.
Dihadapan ratusan jemaah, Asri Abasa mengatakan, saldo kas tanggal 25 Agustus 2023 Rp98,5 juta lebih.
Jumlah itu bertambah menjadi Rp116,5 juta lebih, setelah ada beberapa jenis penerimaan. Mantan Kepala KUA Kecamatan Luwuk ini pun merincikan penerimaan.
Yakni penerimaan dari infaq atau kotak amal 25 Agustus 2023 Rp10 juta lebih, dari PKL Lalong Rp3,2 juta lebih, dari hamba Allah 154 ribu dan hasil parkir kendaraan di halaman masjid Agung Annur Luwuk dari PKL Lalong Rp4,6 juta lebih. Sehingga sambung Asri Abas, jumlah penerimaan Rp18 juta lebih.
Dibanding penerimaan, jumlah biaya keluar lebih besar. Yakni mencapai Rp34,7 juta lebih.
Sebagai bentuk transparansi pengelola masjid yang berada di kawasan Teluk Lalong itu, Asri kembali membacakan laporan tersebut.
Pertama, insentif pegawai sara bulan Agustus 2023 sebesar Rp31,8 juta lebih. Kedua, insentif kajian setiap malam Kamis sebanyak 5 kali Rp1,5 juta. Ketiga, insentif yang pimpin Yasinan malam Jumat 5 kali Rp500 ribu.
Keempat, insentif petugas parkir kendaraan 2 orang Rp400 ribu. Kelima, pengeluaran rutin setiap hari Jumat Rp500 ribu (insentif khatib).
“Jumlah pengeluaran Rp34,7 juta lebih. Sehingga saldo akhir Masjid Agung Annur Luwuk Rp82,4 juta lebih,” tutup Asri Abasa. *
Discussion about this post