IKLAN

Banggai

Dinas P2KBP3A Tekan Resiko Stunting di Kabupaten Banggai

694
×

Dinas P2KBP3A Tekan Resiko Stunting di Kabupaten Banggai

Sebarkan artikel ini
Pelaksana tugas Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Banggai Nurdjalal. (Foto: DKISP Banggai)

LUWUK TIMES, Luwuk — Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Banggai terus menekan angka resiko stunting di daerah ini.

Dengan menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Banggai, OPD teknis itu aktif melaksanakan penyuluhan dan edukasi kepada para orang tua.

Pelaksana tugas Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Banggai Nurdjalal mengatakan, untuk menekan risiko stunting, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mengampanyekan pentingnya pemberian protein hewani kepada anak, utamanya usia di bawah 2 tahun.

Selain ikan, kata Nurdjalal, orang tua juga dapat memberikan asupan protein berupa telur ayam kepada anak.

Baca:  Sekda Touna Hadiri Pengukuhan Guru Besar Unsoed di Jateng

“Disarankan mengonsumsi telur ayam setiap hari minimal 1 butir. Tapi tetap berkonsultasi dengan dokter yang ada di posyandu,” ujar Nurdjalal.

Penyampaian Nurdjalal ini usai penyerahan bantuan BKB Kit Stunting kepada kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Mawar Desa Bubung, di Posyandu Desa Bubung, Kecamatan Luwuk Selatan, Jumat (01/09/2023).

Selain di Desa Bubung, bantuan serupa juga diberikan kepada kelompok BKB Nanda, Kelurahan Maahas.

Nurdjalal melaporkan, masih terdapat 18 anak berisiko stunting di Desa Bubung. Untuk itu, ia berharap TP PKK yang ada di desa dan kelurahan berperan aktif memantau perkembangan anak dan ibu hamil. Terutama dalam pemberian asupan gizi di keluarga.

Rutin ke Posyandu

Ketua TP PKK Banggai Syamsuarni Amirudin. (Foto: DKISP Banggai)

Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Banggai Syamsuarni Amirudin mendorong kepada para ibu, agar rutin membawa anak ke posyandu. Dengan begitu, tumbuh kembang anak dapat terus terpantau. Begitu pula dengan ibu hamil.

Baca:  Bawaslu Banggai Tunaikan Pengawasan Pencermatan Rancangan DCT

“Kegiatan yang dilaksanakan di posyandu ini dalam rangka untuk memonitoring perkembangan anak. Jangan sampai ada yang terdeteksi berisiko stunting,” ujar Syamsuarni.

Ia juga mengingatkan agar bantuan yang diberikan oleh pemerintah dapat dimanfaatkan secara tepat, bukan dialihkan pada hal-hal yang tidak sesuai peruntukannya.

Adapun bantuan BKB Kit stunting yang diserahkan itu, berupa alat bantu tumbuh kembang anak seperti kalender pengasuhan 1.000 HPK, alat permainan edukatif, dan media penyuluhan bagi orang tua. *

(DKISP Kabupaten Banggai)

error: Content is protected !!