LUWUK, Luwuk Times.ID – Pemecatan sejumlah kader Partai Demokrat lantaran terlibat dalam gerakan kudeta terhadap kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuai reaksi keras dari kalangan simpatisan Moeldoko. Salah satunya dari Kabupaten Banggai.
“Pemecatan DPP Itu tidak ada artinya. Karena AHY dan DPP itu akan diberhentikan pada saat Kongres Luar Biasa (KLB) secara tidak hormat,” ucap Badrin Nonsi kepada Luwuk Times, Sabtu (27/02/2021).
Badrin yang mengaku masih mengantongi SK sebagai Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Banggai ini menegaskan, para kader Demokrat sebenarnya sudah muak terhadap kepemimpinan dinasti SBY include di dalamnya AHY.
Lebih-lebih sikap arogansi DPP Partai Demokrat yang main pecat para pengurus hingga level daerah.
“Semuanya sudah muak terhadap dinasti SBY dan AHY dan arogansi DPP Demokrat yang main ancam dan premanisme,” tegas Badrin.
Bahkan sambung mantan anggota DPRD Banggai ini, DPP pernah menyampaikan ke para DPC dan DPD bahwa semua handphone disadap.
“Emang mereka DPP dapat ijin dari mana dan aparat mana, kok beraninya DPP ini melanggar hukum, tidak ditindak sama aparat. Menyadap seenak-enaknya,” kata Badrin.
Langkah otoriter dan diktaktor kepemimpinan dinasti SBY dan AHY ini tegas Badrin segera disudahi pada momentum KLB. Dan figur ideal yang mampu menyelematkan Partai Demokrat tegas Badrin adalah Moeldoko.
Dikutip dari CNN Indonesia, Dewan Kehormatan Partai Demokrat sudah memecat tujuh kader lantaran terlibat dalam gerakan kudeta terhadap kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Jumlah kader yang dipecat masih bisa bertambah.
Hal tersebut terungkap dari cuitan pengurus DPP Partai Demokrat Andi Arief lewat akun pribadinya @Andiarief_ pada Jumat (26/2).
“Demi harapan ratusan ribu kader dan jutaan simpatisan dan pemilih, kami mendukung sepenuhnya langkah pemecatan terhadap 7 kader yang dilakukan oleh dewan kehormatan partai. Gelombang pertama 7 orang,” cuit Andi Arief, Jumat (26/2).
Dua diantara mereka yang dipecat antara lain Ketua DPC Tega, Ayu Palaretin dan Ketua DPC Blora Bambang Susilo.
Sebelumnya, politikus senior Demokrat, Darmizal menyebut pemecatan terhadap kader adalah bentuk kesewenang-wenangan yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.
“Kan nggak perlu pemecatan yang kesewenang-wenangan,” kata Damrizal di Jakarta, Kamis (25/2).
Damrizal menganggap kader yang dipecat sebenarnya memiliki niat baik untuk memperbaiki internal partai. Damrizal yakin pemecatan itu justru membuat para kader di daerah makin mendorong digelarnya Kongres Luar Biasa.
(*/yan)
Discussion about this post