PALU, Luwuk Times— Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sulteng mengajak agar kepengurusan cabang olahraga ini dapat terbentuk di daerah.
Meski belum semua kabupaten se Sulteng memiliki pengurus kabupaten (Pengkab), namun Pengprov FAJI Sulteng terus memantapkan konsolidasi organisasi.
Setelah membentuk kepengurusan Kota Palu pada awal tahun 2025, Pengprov FAJI Sulteng blusukan ke sejumlah daerah. Tujuannya membentuk kepengurusan melalui musyawarah besar.
Musyawarah besar pertama berlangsung di Kabupaten Donggala 15 Januari. Menyusuk Morowali Utara 25 Januari dan Poso 29 Januari 2025.
Dalam musyawarah tersebut Ketua terpilih FAJI Kabupaten Poso adalah Moh Ali Badjeber, Ketua FAJI Donggala Zulfikar M Burhan dan Ketua FAJI Morowali Utara Arif Paskal Mokonda.
Ketua Harian FAJI Sulteng, Wahid Gunawan mengatakan, sesuai amanah Ketua Umum FAJI Sulteng, Kolonel Marinir Marthin Luther Ginting M.Tr. Hanla, kepengurusan FAJI kabupaten harus terbentuk, minimal lebih dari setengah. Hal itu sebagai syarat ekshibisi Porprov 2026 Kabupaten Morowali.
“Selanjutnya ke Morowali, Parimo, dan Sigi. Kemudian ke Tolitoli atau Buol. Sehingga cukup 50 persen lebih dari satu dari total 13 kabupaten/kota se Sulawesi Tengah,” ujar Wahid Gunawan, Jumat (31/1/2025).
Ia menambahkan, jika ada komunitas dan pegiat olahraga arung jeram daerah yang belum memiliki kepengurusan, mereka dapat menghubungi Pengprov untuk membentuk kepengurusan baru.
Dengan adanya organisasi, komunitas arung jeram daerah akan diakui secara legal. Dan dapat menyelenggarakan kegiatan olahraga arung jeram. Terutama daerah yang memiliki medan sungai menantang. Seperti Luwuk dan sekitarnya.
Harapannya, setelah semakin banyak kepengurusan terbentuk, olahraga arung jeram daerah akan semakin berkembang. Dan dapat melahirkan atlet-atlet berbakat yang siap berlaga pada ajang nasional. Salah satunya PON. *
Bar
Discussion about this post