Sebagai tambahan informasi, diantara 51 orang yang menjalani prosesi pengukuhan instruktur hipnosis, tampak ada Dr. K.H. Andian Parlindungan, M.Ag., sosok tokoh pendidik dan pendakwah.
Ada pula, Pdt. Johny Alexander Lontoh, dan tokoh masyarakat H.M. Arif’ An., S.H., M.H.
Mengenai aktifitasnya sebagai instruktur hipnosis, Andian Parlindungan mengatakan, hipnosis dapat menjadi salah satu alternatif untuk menerapan pendidikan dan pembelajaran di kalangan anak didik.
“Keilmuan ini sangat membantu saya dalam menangani berbagai permasalahan anak-anak dan remaja, seperti kecanduan gadget, pornografi, kehilangan motivasi belajar dan sejenisnya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Indonesian Hypnosis Centre juga menyerahkan penghargaan kepada tiga peserta TOT terbaik.
Yang berhasil meraih penghargaan tersebut yaitu Ust. Muhammad Syaikul Islam, S.H.I. dari Jawa Timur dan Dr. Wahardi, M.Ag dari Jawa Barat. Selanjutnya, Prof. Dr. dr. Ari Yunanto, Sp.A., dari Kalimantan Selatan juga mendapat penghargaan serupa.
Kurikulum Yang Selaras Konsep Deep Learning
Saat menyampaikan pesan kesan, Muhammad Syaikul Islam sebagai peserta TOT terbaik mengaku sangat bersyukur dapat mempelajari keilmuan hipnosis yang dahsyat. Ia merupakan tokoh pemerhati pendidikan.
Selanjutnya, Syaikul menilai bahwa kurikulum hipnosis di IHC selaras dengan kebijakan pemerintah saat ini yaitu Deep Learning dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Tiga elemen Deep Learning terdiri dari Mindfull Learning, Meaningfull Learning, dan Joyfull Learning. Ketiganya terakomodir selaras dalam kurikum IHC,” ujar M Syaikul.
Sementara itu, saat memberikan sambutan dan membuka acara, Sekretaris Umum Dewan Pengurus Nasional Ikatan Alumni IHC (KITA IHC), I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, mengucapkan selamat kepada para instruktur hipnosis baru tersebut. Ia berpesan agar instruktur selalu menjaga integritas.
“Jadilah instruktur hipnosis yang memegang teguh konsistensi keilmuan dan kompetensi serta menjadi teladan yang membawa profesi hipnosis menjadi profesi mulia”, pungkas Dewa. *
Discussion about this post