Luwuk Times, Palu— Hari Relawan diperingati di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura absen pada kegiatan apel siaga memperingati hari relawan tahun 2023 di halaman Pogombo, Selasa (26/12) pagi.
Orang nomor wahid di Sulteng itu diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Dr. Farid R. Yotolembah.
Lewat sambutan tertulisnya, Gubernur Sulteng mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kiprah relawan PMI Sulteng.
“Khususnya dalam merespon bencana alam dengan memberikan pertolongan paling pertama ditiap lokasi bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah,” kata Staf Ahli.
Sejarah penetapan hari relawan erat kaitannya dengan peristiwa bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 atau tepat 19 tahun silam.
Kala itu relawan PMI menjadi ujung tombak terdepan dalam mengevakuasi korban gempa dan tsunami Aceh yang tercatat menelan korban meninggal hingga 230 ribu jiwa.
Tidak hanya Aceh. Beberapa daerah yang pernah ditimpa bencana alam dahsyat termasuk Sulteng pada 28 September 2018 turut menjadi saksi atas keberanian dan kegigihan relawan PMI.
Olehnya Staf Ahli Farid memandang peringatan hari relawan sebagai momentum untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan relawan dalam memberikan pertolongan pertama di saat terjadinya bencana.
“Tidak sembarang anggota PMI yang dapat menjadi relawan. Karena relawan PMI adalah para profesional yang sudah terlatih dan teruji,” ucapnya menegaskan.
Ia pun berharap, semoga momen peringatan hari relawan dapat menjadi sumber inspirasi relawan untuk mengabdikan diri demi kemanusiaan.
“Tugas-tugas kemanusiaan yang dilakukan para relawan bukan hanya untuk diakui dan dihargai di dunia saja akan tetapi bagaimana menjadikan kerja-kerja kemanusiaan ini sebagai kesaksian yang menolong kita di akhirat nanti,” tandasnya menunjukkan kerja relawan balasannya adalah pahala.
Pemulihan Psikososial
Sementara Ketua Umum PMI Sulteng Dr. Moh. Hidayat Lamakarate menyampaikan relawan PMI baru akan meninggalkan lokasi bencana setelah kehidupan masyarakat telah normal kembali.
Karena relawan PMI ujarnya bukan hanya aktif melakukan evakuasi korban akan tetapi ikut mendampingi dalam proses pemulihan psikososial.
“Mereka (relawan PMI) betul-betul bekerja dengan sukarela tanpa memikirkan resiko yang diterimanya,” jelasnya tentang pengabdian relawan di tengah amuk bencana.
Dengan landasan ini lanjutnya maka ditetapkan hari relawan PMI tanggal 26 Desember tiap tahunnya yang diperingati guna menghormati kegiatan kerelawanan PMI.
“Kita lah orang yang pertama bergerak untuk hadir di tengah bencana dan baru akan pulang setelah semuanya normal,” tandasnya.
Selain unsur PMI, apel siaga juga diikuti unsur Basarnas, pemadam kebakaran Kota Palu dan Tagana dinas sosial.
Momen hari relawan 2023 juga diisi pembacaan puisi oleh relawan PMI ‘Om’ Tasman Banto, kegiatan donor darah dan pemotongan paipulu salama. *
Adpim Setdaprov Sulteng
Discussion about this post