Luwuk Times, Banggai— Satu lagi program populis yang dijalankan JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori). Konsep itu bernama Program Kampung Iklim (ProKlim).
Perusahaan hulu minyak dan gas bumi dan mendapat amanah dari pemerintah melakukan operasi produksi gas bumi di Blok Senoro-Toili, Kecamatan Batui Selatan dan Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, dibawah pengawasan SKK Migas ini punya alasan sehingga menerapkan ProKlim.
Itu lantaran perubahan iklim yang saat ini menjadi isu global, mewajibkan seluruh negara didunia untuk sadar dan peduli terhadap lingkungan. Dalam penanganan permasalahan tersebut, dibutuhkan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
ProKlim yang dijalankan JOB Tomori selama tahun 2023, melibatkan 7 desa di sekitar area operasi, yaitu di Kecamatan Batui Selatan dan Moilong, terdiri dari Desa Sinorang, Paisubololi, Mulyoharjo, Slametharjo, Sumberharjo, Karanganyar dan Desa Argomulyo.
Saat ini, JOB Tomori kembali menambah keterlibatan 10 desa lagi, yang masih berada di sekitar area operasi.
Yaitu Desa Masing, Desa Bonebalantak, Desa Gori-gori, Desa Maleo Jaya, Desa Sidoarjo, Desa Moilong, Desa Cendanapura, Desa Bumiharjo, Desa Saluan dan Desa Toili.
Program Nasional
ProKlim ini jelas Meity Manuas, mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai pada kegiatan Bimbingan Teknis II yang dilaksanakan JOB Tomori pada (28-30/11/2023) di Luwuk, merupakan program berlingkup nasional yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tujuannya dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan, untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, serta penurunan emisi gas rumah kaca.
“Kami sangat berterimakasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada JOB Tomori yang selama ini telah memberikan dukungan dalam program pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada penanganan iklim melalui program Proklim, bekerjasama dengan DLH Banggai dan pihak Unismuh Luwuk. Program ini sangat bermanfaat sehingga diharapkan kesungguhan masyarakat dari 17 desa untuk bersama-sama pemerintah menjalankan ProKlim,” ujarnya.
Libatkan 17 Desa
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan (BPPIKHL) Sulawesi Tengah, Benny juga memberikan apresiasi atas komitmen JOB Tomori dalam program pemberdayaan yang berorientasi pada perbaikan lingkungan, serta memfasilitasi kegiatan Bimtek II dengan menghadirkan perwakilan 17 desa, dimana setiap desa di ikuti 3 peserta.
“Bimtek ini merupakan sarana kita belajar bersama, membahas upaya bersama dalam menyelematkan lingkungan kita yang akan di wariskan kepada generasi yang akan datang,” pesan Beny.
Rektor Unismuh Luwuk, Sutrisno K. Djawa yang turut hadir dikegiatan tersebut, memberikan dukungan serta menyampaikan komitmen mereka sebagai perguruan tinggi untuk turut serta mensukseskan Proklim.
Bahkan kedepan Unismuh Luwuk berencana melibatkan mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 17 desa yang menjalankan ProKlim tersebut.
Program Unggulan
Sementara itu, Relation Security & ComDev Manager JOB Tomori, Visnu C. Bhawono, secara terpisah menekankan JOB Tomori sangat komitmen terhadap isu lingkungan. Sehingga meletakan ProKlim sebagai program unggulan dibidang lingkungan yang merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial (TJS) perusahaan.
“Terimakasih kepada Pemda Banggai, DLH Banggai, BPPI Sulteng, Unismuh Luwuk Camat Batui Selatan, Camat Moilong, kepala desa dan seluruh masyarakat yang telah mendukung pelaksanaan program ProKlim, semoga melalui program ini memberikan manfaat pada penanggulangan perubahan iklim dunia, serta dalam jangka panjang, kita dapat mewariskan lingkungan yang baik untuk generasi mendatang,” ungkap Visnu.
Usai pemberian materi pada kegiatan Bimtek II selama dua hari, pada hari ketiga dilakukan peninjaun lapangan.
Tujuannya untuk melihat secara langsung upaya yang telah dilakukan selama ini untuk dalam penanggulangan perubahan iklim.
Dan pada hari ketiga itu, tim PPI dan DLH mengunjungi binaan JOB Tomori, bank Sampah, ekowisata penyu Sinorang Pantai, Ekowisata Banyu Langit, dan Agroekologi burung hantu Sumberharjo. *
Discussion about this post