Reporter Sofyan Labolo
Luwuk Times — Gagal pada Porprov IX Sulteng, Askab PSSI Kabupaten Banggai terancam tak dapat dana pembinaan selama tahun anggaran 2023.
Askab PSSI Banggai satu dari lima cabang olahraga (cabor) yang bakal kena sanksi tersebut.
Para pegiat sepak bola Banggai pun bersikap atas kebijakan yang bakal diterapkan itu.
Demikian bentuk respon mereka dalam whatsapp grup (WAG) Askab PSSI Banggai.
“Ungkapan yg keliru, untuk ketua harian KONI, justru yg TDK dapat medali di evaluasi dan dibina begitu kalu pengurus,” tulis Becham.
“KONI harusnya lebih bijak dgn cabornya…..harusnya di evaluasi dimana titik lemahnya …..jangan di matikan sama sekali seperti statusnya di atas…..ini bisa menimbulkan keresahan di kalangan olahragawan…..klo begitu kita tgu 4 thn kemudian lantas ada cabor yg blm beruntung dlm perolehan medali…..di matikan lagi……lama-lama sdh tdk ada lg yg mau ber olah raga di kabupaten ini……,” tambah Taufik.
Meski singkat namun Husain memberi komentar. “Z stuju it”.
Personil WAG lainnya Sucipto menambahkan.
”Yang namanya pertandingan/perlombaan pastinya cuma dua kalau bukan kalah ya pasti menang dan itu harus di terima bukan di jadikan satu pembanding yg seolah olah sda di anggap tidak berhasil lantas tdk di berikan sokongan atw pun dukungan dari pemerintah dlm hal ini KONI.. sepertinya perlu di klarifikasi kembali”.
Begitu pula dengan Hamadin,” Olah raga ada kalah dan menang. Pertanyaannya seberapa besar dana pembinaan yg di berikan kepada setiap cabor untuk peningkatan kwalitas atlet ? Dengan tidak ada dana pembinaan justru akan mematikan pembinaan atlet itu sendiri, terutama pembinaan usia dini”.
“Kalau ajang porprov menjadi rujukan maka pertanyaannya adalah apakah atlet yg membela kab banggai ” SEMUA” hasil binaan setiap pengkab setiap cabor ?
Menurutku yang terpenting ada pengawasan terhadap pengginaan dana pembinaan itu sendiri? Tetap lakukan pembinaan atlet usia dini. Seperti yang sudah di gagas oleh SJS. Terima kasih”. *
Discussion about this post