JAKARTA – SoftBank Group yang digadang-gadang sebagai investor dengan budget terbesar, batal menginvestasikan duitnya senilai Rp. 1.400 Triliun untuk mendanai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Bappenas telah menetapkan besaran anggaran pembangunan IKN tersebut dengan total Rp 501 Triliun.
Sebagaimana dilansir dari CNBCIndonesia.com, SoftBank Group dipastikan batal berinvestasi di proyek ibu kota baru Indonesia, Kalimantan Timur. Mundurnya SoftBank Grouo disampaikan pada Jumat (11/3/2022), dikutip Reuters.
Mereka tidak menjelaskan secara rinci keputusan untuk membatalkan penanaman modal di ibu kota Nusantara, namun SoftBank memastikan akan tetap berkomitmen dan mendukung pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam wawancaranya kepada Bloomberg pada pekan ini telah mengonfirmasi kabar mundurnya SoftBank dari mega proyek ibu kota.
“Tidak ada lagi cerita tentang Masayoshi (CEO SoftBank), dia keluar,” kata Luhut, yang tidak menjelaskan secara spesifik mundurnya SoftBank di proyek ibu kota baru.
Pada 2020 lalu, SoftBank Corp dikabarkan akan berinvestasi sebesar US$ 100 miliar atau setara Rp 1.400 triliun di ibu kota baru. Kabar ini disampaikan sendiri oleh Menko Luhut Pandjaitan.
“Karena dia (Masayoshi) desak saya terus, dia mau investasi hampir US$ 100 miliar. Menurut saya too good to be true,” katanya.
CEO SoftBank Masayoshi Son bahkan telah bertemu secara khusus dengan Jokowi pada 10 Januari 2022. Dalam pertemuan tersebut, ia menyatakan ketertarikannya untuk ikut menggarap ibu kota baru.
“Terima kasih banyak sudah mengundang kami. Saya kira Ibu Kota Jakarta memiliki sejarah penting, dan beberapa hal lain,” kata Masayoshi di depan Jokowi.
“Jadi, proyek baru (pemindahan Ibu Kota) yang Anda siapkan saya kira bisa menjadi kesempatan yang bisa kita bicarakan lebih jauh, bagaimana ide-nya,” jelasnya.
Kepala negara pun secara tidak langsung menjelaskan alasan pemerintah memindahkan lokasi Ibu Kota baru yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Luas lahan Jakarta sekarang 66.000 hektare dan jika kita bandingkan dengan lokasi Ibu Kota baru, luas lahannya mencapai 256.000 hektare,” kata Jokowi.*
Discussion about this post