Di atas podium, Khel tidak menyatakan alasan mundur. Terlebih lagi akan terarahkan kemana gerbongnya. Apakah ke Lissa atau ke Idin.
“Saya lepas. Saya serahkan sepenuhnya kepada teman-teman untuk memilih satu dari dua kandidat,” demikian kata Khel, setelah Luwuk Times mencoba menggali informasi akan dibawah kemana gerbongnya.
Pendukung Khel memang tidak se signifikan Lissa maupun Idin. Kabarnya dia hanya mampu mengkondisikan 9 dukungan.
Itu menjadi alasan lain, sehingga Khel harus mundur sebagai calon ketua.
Gerbong inilah yang kemudian memberi sokongan buat Lissa, sekalipun 2 dukungan lari.
Sekalipun Khel tidak secara fulgar menyatakan dukungan ke Lissa, tapi sudah tergambar kemana apliasinya.
Dengan begitu, Khel layak mendapat label sebagai pahlawan dari kemenangan satu-satunya calon gender tersebut.
Karena ketika Khel tetap ngotot nyalon ketua, maka konstelasinya tentu akan berbeda.
Dewi Fortuna
Sebelum penghitungan suara, Idin pun sudah merasa bahwa dewi fortuna belum berpihak padanya.
Dan itu tersampaikan Idin kepada wartawan “Kemungkinan besar saya tidak akan menang dalam voting ini”.
Terlepas gerbong Khel menjatuhkan pilihan ke Lissa, absennya belasan dukungan Idin pada Muscab ke VIII Gapensi Banggai juga menjadi alasan lain sehingga Lissa yang harus terpilih.
Kabarnya sebanyak 11 perusahaan yang merupakan eksekutor tak hadir pada pemilihan yang berlanjut pelantikan pengurus pada malam hari itu. Dan 11 peserta itu merupakan basis dari Bos GAM tersebut.
Selain ada pahlawan, ada hal yang tak kalah menarik dalam bursa Gapensi tahun ini. Sekalipun rival, namun Lissa tetap mengakomodir Idin dalam komposisi kepengurusan yang baru ini.
“Benar. Idin juga masuk dalam struktur BPC Gapensi Banggai,” ucap salah seorang pengurus Gapensi Banggai. *
Discussion about this post