SETIAP orang mendambakan hatinya bahagia. Karena memang kebahagiaan itu mahal harganya. Jangan salah. Kebahagiaan tidak harus diukur dari materi.
Lantas siapa yang bisa membuat kita bahagia?
Jawabannya simple. Yang bisa membuat seseorang itu bahagia dalam hidupnya adalah dia sendiri.
Mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal. Karena orang yang bersyukurlah disayang oleh Allah SWT, yang selalu ditambah nikmatnya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Ibrahim 7).
“Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu, dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka.”
“Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong, karena semua orang akan kesana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada.”
Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia.
Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.
Yang kita perlukan adalah hati yang bersih dan ikhlas serta pikiran yang jernih,
Maka kita bisa menciptakan rasa bahagia itu kapan pun, dimana pun dan dengan kondisi apapun.
“Kebahagiaan itu milik “Orang-orang yang pandai bersyukur”.
Tetapi didalam Alqur’an, hambaku banyak yang tidak bersyukur, kendatipun hukum bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya adalah wajib, namun kebanyakan manusia kufur nikmat.
Allah berfirman:
( وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ )
“Sangat sedikit sekali diantara hamba-Ku yang mau bersyukur.” [QS. Saba’: 13]
Bersyukurlah atas segala kenikmatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita adalah suatu hal yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala di banyak ayat diantaranya :.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” [QS Al Baqarah: 172]
“Jika engkau cari kehidupan di akhiratmu lihatlah keatas, jika engkau cari kehidupan untuk duniamu lihatlah kebawah, engkau tenang”
“Didalam hidup ini bagaimanapun kecilnya penghasilanmu yang engkau dapatkan, bila membandingkan kebawah engkau merasa lebih dari cukup. Dan bagaimanapun banyaknya penghasilanmu yang engkau dapatkan, jika engkau selalu membandingkan keatas kita akan selalu merasa kurang”.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
“Dari Abu Hurairah Radiallahu’anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah orang yang berada di bawah kamu, dan jangan lihat orang yang berada di atas kamu, karena dengan begitu kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kamu.” (HR. Bukhari-Muslim). * Jamal Sahil
**) Ikuti berita-berita terbaru Luwuk Times di Google News. Klik link dan jangan lupa follow
Discussion about this post