Karate merupakan cabor sangat populer di Kabupaten Banggai Banyak talenta juara ada di Banggai dari cabang Karate.
Allan Nyari merupakan salah satu atlet peraih medali PON XIX.
Tahun ini Allan datang ke Medan bukan sebagai atlet tetapi sebagai pelatih.
Miftah Fauzan Tj Bulu, binaan Allan akan mencoba kerasnya persaingan PON.
Apakah Miftah akan mampu mengulangi atau melebihi CV capaian sang pelatih, akan terjawab Minggu ini di Gedung Serba Guna (GDG) Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Cabor Panahan. Meski sepi dari publikasi, ternyata Panahan mampu berprestasi.
Satu pemanah Sulteng asal Banggai, Andi Muhammad Khair Farhan, kini tengah bertanding di lapangan panahan Komplek USK Banda Aceh. Semoga hasilnya bisa positif.
Cabor Paralayang. Tak disangka Kabupaten Banggai bisa memiliki atlet cabor dirgantara.
Ikal Rivaldi menjadi salah satu tumpuan Sulteng untuk memberikan kontribusi medali.
Ketua Paralayang Sulteng, Asgaf Umar mengatakan, Ikal Rivaldi kini berjuang bersama atlet Sulteng yang lain sampai 18 September, di Taman Rusa, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Besar.
“Semoga perjuangannya bisa berbuah medali,” ucap Asgaf.
Cabang olahraga Petangque sejatinya terbilang baru di Sulteng. Meski anyar tetapi cabor Petangque mampu lolos PON dan bisa tampil di Banda Aceh.
Satu atlet Banggai, Frischa Priscilla Mongguwi tengah berkompetisi di Sport Center USK. Berharap Frischa bisa memberikan yang terbaik untuk Sulteng.
Cabang Triathlon. Ada 1 atlet Banggai, ikut memperkuat Sulteng. Dia adalah Nethavani Oktaria. Tanggal 10-19 atlet Banggai, Nethavani akan diuji kekuatan, kecepatan dan ketahanannya, di Danau Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.
Cabang Renang. Sepeninggalan Azzahra dan Joe Adytia, yang gagal memperkuat Sulteng karena sengketa mutase, kini perhatian publik bergeser ke perenang muda sarat bakat asal Kabupaten Banggai, Cantika Putri Safana.
Menurut Ketua Harian PRSI Sulteng, Muhammad Warsita, Cantika akan turun pada kelas 50 meter gaya bebas, 50 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya bebas dan 100 meter gaya kupu-kupu.
PON Aceh – Sumut, merupakan pesta olahraga paling bergengsi di tanah air yang diikuti Cantika.
“Kita semua berharap, ada kejutan dibuat Cantika 14 September di kolam renang Selayang Disporasu Kota Medan,” kata Warsita.
Cabang olahraga Taekwondo menjadi tumpuan harapan medali Sulteng.
PON XXI Papua 2021 Taekwondo satu-satunya cabang yang meraih medali emas dan menyelamatkan Sulteng untuk bisa tegak berdiri.
Tahun ini Banggai berhasil meloloskan satu atletnya Allyzah Madina Murad yang akan berlaga pada 14 September 2024 dinomor Pomsae.
Pertandingan Taekwondo akan dihelat di Martial Arts Arena Kota Medan.
Alhasil, karena makin populer kompetisi jadi makin ketat.
Ada dua atlet Banggai ikut memperkuat Sulteng di PON Aceh-Sumut. Yakni, Faisal dan Silvia Detri Elfira Pidu. Hasil konfirmasi dengan pelatih, tahun 2024, karena banyak diminati kalangan muda dan populer membuat kompetisi jadi makin ketat dan keras.
Ada 2 atlet Banggai yang merekrut di kontingen Sulteng. Yakni, Faisal dan Silvia Detri Elfira Pidu.
Pelatih panjat tebing Sulteng, Zikran Lamalundu menjelaskan, untuk Silvia Elfira Pidu, combined perorangan sudah main, hanya sampai semifinal.
Speed Word Record beregu di babak kualifikasi Sulteng mengalami fals star dan gagal.
Adapun Faisal baru akan tanggal 17 September 2024 pada nomor Boulder beregu dan Speed Classik Mix. Tempat pertandingan di Stadion Harapan Bangsa Aceh.
Lima belas cabor yang diikuti 23 atlet asal Banggai di PON XXI, ada cabor yang telah selesai bertanding. Namun sebagian besar masih bergiat.
Dari catatan wartawan, para atlet Sulteng asal Banggai masih berpeluang lebar meraih medali. Utamanya cabang karate, taekwondo, Sepak Bola, Sepak Takraw dan Petangque.
Saat ini enam atlet asal Banggai yang perkuat Sulteng di PON tidak dapat melanjutkan pertandingan karena lawan yang dihadapi tampil lebih baik.
“Akibat gagal menang terpaksa harus “angkat koper”. Gurau para atlet bagi rekannya yang telah kalah dalam sebuah pertandingan. *
Reporter Setiyo Utomo
Discussion about this post