ADVERTISEMENT
Ramadhan Berkah

Ustadz Samiun Agi Ajak Jamaah Masjid Agung Luwuk Itikaf

920
×

Ustadz Samiun Agi Ajak Jamaah Masjid Agung Luwuk Itikaf

Sebarkan artikel ini
Penulis: Sofyan Labolo
Ustadz Samiun Agi

LUWUKTIMES.IDMasjid Agung Annur Luwuk tak pernah absen menghadirkan para da’i untuk mengisi tausiah selama bulan Ramadhan.

Dan pada malam ke 24 Rabu (03/04/2024), pengisih ceramah agama adalah Ustadz Samiun L. Agi.

Dalam tausiah berdurasi sekitar 15 menit, da’i yang juga politisi ini menyentil soal itikaf.

Ia pun mengajak para jamaah Masjid Agung Annur Luwuk untuk beramai-ramai itikaf pada penghujung bulan suci bagi umat Muslim ini.

Ustadz Samiun memberi ilustrasi bahwa Ramadhan seperti lomba lari marathon.

“Di garis star pelari penuh. Semuanya dengan semangat. Setelah lepas star dan jarak tempuh semakin jauh, ada pelari kecapean, tersendat bahkan ada yang keluar dari lintasan lari,” kata Ustadz Samiun.

“Di finish lah tergambar, siapa yang petarung dan siapa yang pecundang,” tambah caleg terpilih DPRD dapil IV Sulteng asal Partai Demokrat ini.

Baca:  Berpuasalah dari Dosa, Agar Pahala Puasa Kita Terjaga

Mestinya sambung Ustadz Samiun, kita dapat mencontohi Nabi Muhammad Saw dan para sahabat. Pada penghujung Ramadhan, malah semakin semangat beribadah.

Itikaf

Ustadz Samiun masuk pada konteks judul tausiah yang diberikan tamir Masjid Agung Annur Luwuk, yakni menyangkut itikaf.

Mantan anggota DPRD Banggai ini menjelaskan, itikaf itu artinya bermalam. Atau menghidupkan malam dengan ibadah, seperti mengaji, zikir, doa dan shalat malam.

Sekalipun hanya 1 atau 2 jam, namun niatan kita itikaf, insyaallah akan mendapat ganjaran pahala setimpal dari Allah Swt.

Ia mengaku bersyukur, sejak itikaf dimulai pada malam ke 20, peserta nya di Masjid Agung Annur Luwuk terus bertambah.

Baca:  PELTI Banggai Berbagi Takjil, 350 Paket Makanan Dinikmati Warga Luwuk

“Alhamdulillah di masjid Agung terus bertambah peserta itikaf nya,” ucap Ustadz Samiun.

Ibadah itikaf kata Ustadz Samiun jangan dianggap remeh. Meski hukumnya sunnah muakad, akan tetapi Rasulullah Saw tidak pernah meninggalkan itikaf.

Intinya tekan Ustadz Samiun, pada penghujung Ramadhan kita lebih bersemangat beribadah. Salah satunya lewat momentum itikaf.

Karena diyakini pada 10 Ramadhan terakhir, akan bertemu dengan Lailatul Qadar, yang merupakan malam yang sangat istimewa di bulan Ramadan. Bahkan disebutkan dalam Al-Quran sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

“Jangan sia-sia kan malam terakhir Ramadhan ini, dengan ber itikaf. Karena tidak ada jaminan kita masih bertemu Ramdhan tahun depan,” tutup Ustadz Samiun. *

Baca: 2 April, PHBI dan Orari Banggai Gelar Beragam Kegiatan