PALU, Luwuktimes.id— Anggota Komisi II DPRD Sulteng yang membidangi ekonomi dan keuangan, Yahdi Basma, SH menegaskan apa yang disampaikan calon Gubernur Sulteng, Rusdi Mastura pada debat publik putaran II bahwa anggaran pendidikan di Sulteng hanya 9,07 persen adalah benar.
“Benar kata pada pak Cudi, anggaran pendidikan di Sulteng hanya 9,07 persen,” kata politisi Partai NasDem ini melalui rilisnya yang diterima Luwuktimes.id, Senin (16/11).
Dijelaskannya, berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 29/2020 tentang perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 22/2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020, termaktub bahwa alokasi anggaran untuk urusan pendidikan hanya sebesar Rp 402.123.433.142 atau 9,07 persen dari total APBD Sulteng tahun 2020 sebesar Rp 4.431.145.660.206,60.
“Sumbernya tabel 3.3. halaman II-15, dengan judul tabel: realisasi APBD per urusan/OPD Provinsi Sulawesi Tengah TA 2020, tepatnya di huruf A. Urusan wajib terkait dengan pelayanan dasar, angka 1. Dinas Pendidikan, tercantum di kolom ke-3, angka Rp 402.123.433.142,” kata Yahdi.
Angka inilah sambung Yahdi yang secara verbal disebut calon Gubernur nomor urut 1 Rusdy Mastura dengan gunakan frasa, hanya 9 persen lebih.
Untuk membuka data kuantitatif progres urusan pendidikan di semua daerah se Indonesia, saran Yahdi, cukup dengan buka laman resmi milik Kemendikbud: http://npd.kemdikbud.go.id saja.
“So, menjadikan laman resmi milik institusi pemerintahan sebagai sumber data, tentu adalah tindakan logik. Dan itu yang dilakukan Rusdy Mastura selama ini, termasuk di debat publik ke-II, tanggal14 Nop 2020,” kata Yahdi.
Masih dengan penjelasannya, data anggaran pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp645.617.922.692 atau 14,57 persen dari APBD murni. Dan hal itu yang harus menempatkan Sulteng pada urutan ke-21 dari 34 Provinsi di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan enam provinsi yang ada di pulau Sulawesi, maka Sulawesi Tengah berada pada urutan ke-6. Sulawesi Selatan menempati urutan pertama dalam penyediaan anggaran pendidikan yaitu 17,31 persen dan menempati urutan ke-9 dari 34 provinsi di Indonesia.
Discussion about this post