Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibanding kuota tahun 2022 yang hanya 100.051 jemaah.
Bertambahnya kuota haji Indonesia berimbas pada meningkatnya jumlah kuota untuk Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dari 910 jemaah pada tahun 2022 menjadi 1993 calon jemaah haji (CJH) pada musim haji tahun 1444 H/2023 M.
Dari 12 kabupaten dan 1 kota yang ada di Sulteng, Kabupaten Bangkep menjadi daerah yang paling sedikit memperoleh kuota haji.
Kepada Luwuk Times, Suardi Kandjai, tidak menampik hal itu.
“Kuota haji ditetapkan oleh pemerintah secara proporsional dan proporsi jumlah penduduk. Jika akhirnya, Kabupaten Bangkep menjadi daerah paling sedikit mendapat jatah kuota haji. Hal itu terjadi karena jumlah pendaftarnya sedikit,” terang Suardi Kandjai.
Dari pengamatannya jumlah jemaah asal Kabupaten Bangkep sejatinya cukup banyak, bisa mencapai 50-60 jemaah.
Karena di Bangkep tidak ada Bank Penerima Setoran haji, akhirnya banyak CJH asal Bangkep yang melakukan pendaftaran haji di luar Bangkep.
Kakan Kemenag Bangkep, Suardi berharap, kedepanya Pemkab Bangkep dapat membuka bank syariah, bank penerima setoran haji, agar calon jemaah haji kita dapat meningkat dan CJH tidak repot harus ke Luwuk atau Palu.
Hal lain yang masih menjadi catatan untuk perbaikan pada musim haji tahun 2023, Suardi Kandjai berharap, tim pemandu haji daerah (TPHD) dapat disuport lebih maksimal oleh Pemkab Bangkep, hingga perjalanan haji tahun 1444 H / 2023 M dapat berjalan baik, lancar dan sukses. *
Setiyo Utomo
Discussion about this post