Calon Bupati Banggai, Sulianti Murad.
LUWUK, Luwuktimes.id – Dalam dunia politik kata Ketua Tim Pemenangan Koalisi HATIMU, Masnawati Muhammad, isu miring itu hal yang biasa. Cercaan ataupun hujatan yang dilontarkan kompetitor, menjadi bagian dari dinamika kontestasi tersebut.
Dan itu dialami kandidat bakal calon bupati/wakil bupati Banggai, Hj. Sulianti Murad-H. Zainal Abidin Alihamu di pilkada ini.
Akan tetapi kata Masnawati saat memberikan sambutan pada silahturahmi HATIMU bersama warga Kelurahan Simpong Kecamatan Luwuk Selatan (Luksel) Minggu (20/09/2020) semalam, ada beberapa hal yang wajib diklarifikasi terkait serangan politik tersebut.
“Malam ini perlu kita luruskan beberapa isu itu,” kata Masnawati.
Pertama menyangkut ketidaksolidan keluarga besar Murad Husain terhadap pencalonan HATIMU.
“Katanya ibu Sulianti tidak didukung keluarga besar Murad. Ini jelas isu menyesatkan. Orang lain saja didukung, apalagi anak kandung,” kata Masnawati.
“Saat silahturahmi di Kelurahan Baru, ibu Sulianti Murad, Silvia Maindo datang langsung memberi dukungan buat HATIMU. Ini jelas sudah menampik isu tadi,” sambung politisi Partai Gerindra ini.
Nada miring lainnya adalah, ketika HATIMU terpilih sebagai bupati/wakil bupati, maka tunjangan kinerja (tukin) ASN akan dihapus.
Masnawati menjelaskan, sejak awal Maret 2020 lalu atau tepatnya mulai masuknya covid-19, Pemda Banggai akan menggeser anggaran tukin ASN. Orang pertama yang menolak kebijakan itu adalah Sulianti Murad.
Alasan kandidat kami sambung Masnawati, ASN juga menjadi bagian warga yang terdampak covid-19. Sehingga sangat tidak populis tukin ASN harus dihilangkan.
“Kandidat kamilah yang menjadi orang pertama menolak kebijakan Pemda Banggai untuk menghapus tukin,” tegas legislator tiga periode ini. *
(yan)
Discussion about this post