Repoter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuk Times.id— Masyarakat jenuh dengan informasi covid-19. Apalagi kabar itu disampaikan tentang penambahan pasien terkonfirmasi positif, terlebih lagi pasien yang meninggal.
Aspirasi ini disampaikan Udin (35), saat antrian di salah satu warung makan Kelurahan Bungin Kecamatan Luwuk, Jumat (13/08) tadi malam.
“Saya sudah malas menonton televisi yang mengabarkan tentang covid. Saya lebih memilih siaran olahraga ataupun film. Soalnya kalau buka siaran berita, selalu saja yang diberitakan tentang covid,” keluh Udin.
Pria yang berprofesi sebagai ojek ini mengaku percaya dengan covid.
“Saya percaya virus itu ada. Tapi jangan juga semua warga yang meninggal disebabkan virus corona. Sehingga virus ini semakin membuat warga panik,” kata dia.
Pendapat Udin ini direspon pembeli lainnya.
Baca juga: Dinsos Bentuk 1.000 Personel Tim Relawan Covid-19
Ahmad juga mengaku percaya dengan virus itu. Tapi sambung sopir angkot ini, pihak medis jangan selalu memvonis bahwa pasien yang meninggal, lantaran corona.
“Macam sudah tidak ada penyakit lain lagi. Semuanya yang meninggal corona,” ucapnya kesal.
Pengunjung warung makan yang letaknya tidak jauh dari RSUD Luwuk juga ikut memberi komentar.
Saran pria yang mengaku bernama Adi, tim medis harus transparan ke publik, terkait hasil diagnosanya. Jangan ada pasien yang meninggal karena penyakit lain, tapi diklaim corona.
“Tolong, jika bukan covid, jangan di covid kan!,” tandas dia. *
Discussion about this post