Reporter Sofyan Labolo
LUWUK— Forum Kota (FORKOT) Banggai menargetkan sebanyak 3000 warga pada enam kecamatan yang tervaksinasi. Target ini sebagaimana komitmen FORKOT Banggai dalam upaya menaikkan persentase vaksin hingga mencapai 50 persen di Kabupaten Banggai.
“Kita ingin agar vaksin menjadi kebutuhan dasar rakyat. Caranya kita terus kampanyekannya ke rakyat bahwa menjaga kekebalan tubuh jauh sangat penting, menghadapi prediksi gelombang penularan virus Covid-19 berikutnya,” kata Ketua FORKOT Banggai, Hasbi Latuba, Sabtu (06/11) tadi malam.
Tak tanggung tanggung dalam agenda program vaksinasi masal ron kecamatan yang tergagas organisasi hitam putih ini, menargetkan sebanyak 3000 vaksin untuk 6 kecamatan. Satu kecamatan 500 vaksin, dengan cara membuka pendaftaran.
“Kami mengambil dua kecamatan setiap satu zonasi. Semisal zona Bualemo, Pagimana dan Lobu. Lokasinya berada pada Kecamatan Pagimana. Begitu juga zonasi Bunta, Simpang Raya Nuhon kami pusat kegiatan Bunta,” kata Hasbi.
Dari enam kecamatan lanjut Hasbi, FORKOT Banggai membuat dua titik lokasi pelaksanaan. Dan dengan waktu selama tiga hari dalam satu lokasi kegiatan.
Begitu juga wilayah Kintom, Batui, Batui Selatan, akan terkosentrasi di Batui. Sementara Moilong, Toili dan Tolbar, berada pada Toili.
Baca juga: Jangan Menunggu Kecelakaan, Dishub Banggai Perbaiki Traffic Light
Menuju wilayah kepala burung, Masama, Lamala dan Mantoh pusatnya Masama. Selanjutnya Balantak bersaudara berada pada Balantak selama tiga hari.
“Semoga ini akan memudahkan masyarakat yang belum mendapatkan vaksin. Kepada pemerintah kecamatan dan semua pihak turut membantu terlaksananya kegiatan ini dengan baik,” ucap Hasbi.
BUPATI HADIR
Dan FORKOT Banggai juga menaruh harapan agar dalam setiap titik kegiatan dapat hadiri langsung Bupati Banggai atau Wakil Bupati untuk membukanya.
Karena kehadiran pemimpin dimata rakyat akan terasa berbeda suasananya. Ini juga bagian dari upaya memberikan suport dan dukungan kepada masyarakat bahwa vaksin sebuah program pemerintah dalam mencegah penularan virus. Kegiatan ini mendapat rekomendasi persetujuan pelaksanaan oleh Pemda Banggai.
Selain kerjasama dengan Dinas Kesehatan, pihaknya juga melibatkan Badan Penangulangan Bencana Daerah terkait kebutuhan fasilitas berupa tenda.
Karena kegiatan tersebut sukarela tanpa dana pemerintah dan murni swadaya organisasi. “Kami akan terus membantu pemerintah, sepanjang memberikan hal positif untuk rakyat,” ucap Hasbi. *
Discussion about this post