PALU— Tahun 2020 identik dengan covid-19. Karena tahun itu virus mematikan tersebut sedang naik-naiknya. Hanya saja pandemi ini tidak berpengaruh terhadap capaian usia harapan hidup atau UHH.
“Justru usia harapan hidup mengalami kenaikan menjadi 71,47 tahun. Dan seterusnya 2021 naik lagi menjadi 71,57 tahun,” kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Drs. Awaludin, MM membaca sambutan tertulis Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura.
Data ini mencuat pada pembukaan Rakor Pembinaan Kesejahteraan Rakyat Pelayanan Dasar Tingkat Provinsi Sulteng Tahun 2022 pada Selasa (24/5), di Hotel Alatas, Kabupaten Tolitoli.
Tren kenaikan usia harapan hidup nasional lanjut Karo juga terjadi di Sulteng. Walau lebih kecil dari nasional.
“UHH Sulawesi Tengah tahun 2020 mengalami kenaikan dari 66,07 menjadi 68,69 tahun atau masih lebih kecil dari UHH nasional. Data terakhir tahun 2021, UHH Sulawesi Tengah berada pada angka 68,83 tahun,” katanya.
Sementara Tolitoli selaku tuan rumah rakor, UHH nya berkutat pada 66,18 tahun atau lebih kecil dari provinsi.
Melalui rakor ini lahir sejumlah program inovatif meningkatkan pelayanan dasar kesehatan dan kesejahteraan guna meningkatkan UHH kabupaten/kota.
Mengingat UHH dapat mendeskripsikan kualitas kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Bahkan salah satu variabel menentukan dalam perhitungan IPM.
“Semoga lahir program-program yang relevan dengan visi-misi gerak cepat menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju. Terutama lewat pembinaan kesejahteraan rakyat bidang pelayanan dasar,” tandasnya.
Rakor diisi penyampaian materi oleh Agus Santoso SST, M.Si yang menyampaikan aspek statistik dan Fransesca D. Rasubala, SKM, M.Ap pada aspek kesehatan.
Adapun kesimpulan dari rakor itu, yakni pernikahan dini, tidak meratanya penyebaran tenaga kesehatan dan pola hidup tidak sehat disepakati sebagai 3 faktor yang mempengaruhi angka UHH Sulteng. *
(Ro Adm Setdaprov Sulteng)
Discussion about this post