LUWUK— Satu medali emas dan 2 perunggu pada Porprov VIII Sulteng di Kabupaten Parigi Mouotong tahun 2019 lalu, menjadi motivasi bagi Ketua Pengkab Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (Pobsi) Kabupaten Banggai, Muh. Arfan Syahputra Tamoreka.
Ia pun menargetkan pada Porprov IX Sulteng di Kabupaten Banggai November 2022 mendatang, cabang olahraga yang dipimpinnya itu mampu meraih juara umum.
Obsesi memboyong medali sebanyak mungkin itu disampaikan Muh. Arfan Syahputra Tamoreka pada rapat perdana Pengkab Pobsi Banggai, pada salah satu warkop yang ada di Kota Luwuk Kabupaten Banggai, Kamis (09/06/2022) tadi malam.
Acox-begitu sapaan akrab Muh. Arfan Syahputra Tamoreka, bukanlah orang baru pada cabang olahraga biliar. Semenjak duduk di bangku SMP, ia sudah menekuni cabang ini.
“Dari SMP di Jogya dan Bekasi saya hobi biliar. Meski begitu, saya tetap meminta bimbingan untuk mengembangkan cabang olahraga ini,” kata Muh. Arfan Syahputra Tamoreka, membuka rapat malam itu.
Pertemuan ini lanjut dia, selain sebagai ajang silahturahmi sesama pengurus sekaligus membahas tentang persiapan Porprov Sulteng.
“Pasca saya mendapat kepercayaan sebagai Ketua Pobsi Banggai, ini adalah rapat perdana sekaligus ajang silahturahmi,” ucapnya.
Rapat berjalan santai tapi serius ala milenial tersebut, membuahkan beberapa program kerja.
Antaranya kesiapan atlet biliar Kabupaten Banggai dalam menghadapi pesta olahraga tingkat regional empat tahun sekali itu.
Pobsi Banggai rencananya akan menurunkan sebanyak 7 atlet, salah satunya atlet putri.
Selanjutnya terkait pusat kegiatan training center atau TC. Ada beberapa lokasi, yang akan nantinya menjadi pusat pelatihan para atlet biliar.
Pelatih
Hal yang tidak kalah pentingnya lagi, Muh. Arfan Syahputra Tamoreka akan mendatangkan pelatih dari luar daerah.
Program ini menjadi penting, karena selama kepengurusan sebelumnya, para atlet biliar Banggai tak punya pelatih. Para atlet harus berlatih sendiri alias otodidak.
“Insya Allah saya akan datangkan pelatih dari luar daerah. Dan pelatih itu yang akan fokus pada TC nantinya,” ucap Acox.
Tidak itu saja komitmennya dalam membesarkan biliar. Ia juga memprogramkan agar Pobsi Banggai memiliki sekretariat. Dengan begitu manageman cabang bisa lebih tertata.
Menyangkut target juara umum, Acox kembali mempertegasnya.
“Sebagai tuan rumah, juara umum sudah menjadi harga mati. Akan tetapi kita tetap menjunjung tinggi sportivitas sebagai olahragawan,” tutup Acox. *
Discussion about this post