Oleh: H. Zainal Abidin Alihamu, MA
KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banggai H. Zainal Abidin Alihamu, MA menjadi khatib pada shalat Idul Adha 1443 H bertempat masjid Balantak Pante Kecamatan Balantak Kabupaten Banggai.
Putra almarhum ustad kondang Kabupaten Banggai, H. Alihamu ini mengupas tuntas tentang keteladanan Nabi Ibrahim AS.
Simak isi khutbah Zainal Abidin Alihamu:
الله اكبر – الله اكبر – الله اكبر
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لا اله الا الله والله اكبر, الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله الذى فرض لنا الحج بقوله ” ولله على الناس حج البيت من استطاع اليه سبيلا”. اشهد ان لا اله الا الله و حده لا شريك له و اشهد ان محمدا عبده ورسوله اشرف العباد. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد القائل ” حج مبرور ليس له جزاء الا الجنة” , وعلى اله واصحبه وقرابته اجمعين .
اما بعد : فيا عباد الله, اوصيكم واياي بتقوى الله وطاعته لعلكم ترحمون.
Kaum Muslimin Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas izin dan kasih sayang-Nya, kita kembali hadir di tempat ini. Setelah dua bulan sebelumnya kita merayakan hari raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan melawan nafsu. Dan hari ini kita berkumpul lagi dalam perayaan Iedul Adha sebagai simbol persatuan dan pengorbanan.
Pagi ini kita kembali hadir duduk bertafakkur, bermunajat kepada Allah, mengumandangkan takbir dan tahmid mengalunkan tasbih dan tahlil seraya memuji kepada-Nya.
Nun jauh disana di tanah haram Mekkah Almukarramah, jutaan ummat Islam dari berbagai penjuru dunia sedang tenggelam dalam alunan talbiah sambil melaksanakan rukun Islam yang kelima.
Ibadah haji adalah merupakan bentuk kerinduan seorang hamba kepada sang khalik. Ibadah haji adalah rukun Islam yang terberat, tetapi hadiah yang terindah.
Tanggal 10 Zulhijjah, mereka serempak bergerak dalam formasi raksasa menuju kota Mina untuk melontar jumrah, setelah mereka melaksanakan puncak ibadah haji yakni wukuf tanggal 9 Zulhijjah di Padang Arafah.
Sedangkan ditempat-tempat lain, diseluruh pelosok dunia ummat Islam secara bersama-sama melaksanakan shalat Idul Qurban seperti yang kita laksankan ditempat ini.
Allahu akbar 3 X Walillahil hamd
Hari raya Idul Adha disebut juga hari raya haji sebagai simbol dari persatuan umat Islam sedunia yang berdasarkan atas asas kebersamaan yang hakiki, asas keikhlasan, asas pengorbanan, asas persaudaraan yang sejati, bahkan asas kemanusiaan yang universal.
Itulah sebabnya dalam berhaji terdapat berbagai macam larangan mulai dari larangan bercekcok dan berbanta-bantahan sampai larangan merusak atau mematikan makhluk hidup baik flora maupun fauna di tanah suci haram.
Larangan-larangan ini menyiratkan makna yang amat dalam dari ajaran Islam. Yang intinya adalah menjaga keharmonisan hubungan kemanusiaan dalam bentuk persatuan dan kesatuan yang kokoh, dalam wujud persaudaraan yang akrab dan sejati untuk membangun sebuah kebersamaan. Agar persaudaraan yang kita jalani selama ini tetap terjaga.
Discussion about this post