LUWUK— Sebanyak 35 atlet gateball Kabupaten Banggai ikut berlaga pada open tournament Murad Cup III, bertempat lapangan Bumi Mutiara Luwuk.
Namun dari puluhan pegateball yang turun pada kejuaraan dengan total hadiah 105 juta itu, tak satupun atlet Pergatsi Banggai yang memberi kontribusi juara.
Dominasi juara yang berhak atas piala tetap, medali plus uang pembinaan justru atlet dari luar daerah.
Sebagian besar atlet gateball Banggai berguguran pada babak penyisihan awal.
Sekretaris Pengkab Pergatsi Kabupaten Banggai Moh. Rizal Datu Adam belum memberi pernyataan atas ‘mudungnya’ prestasi atlet gateball Banggai pada ajang yang cukup bergengsi tersebut.
“Nanti sbntr ee sy ada rapat, nti sy w.a,” tulis Rizal, Minggu (28/08/2022) tadi malam.
Sejumlah atlet gateball Banggai kepada Luwuk Times disela sela kegiatan penutupan Minggu (28/08/2022) mengaku ada beberapa faktor sehingga penampilan Pergatsi Banggai tak maksimal.
Kendala
Pertama menyangkut infrastruktur lapangan. Selama ini, Pergatsi Banggai hanya punya satu lapangan tempat latihan. Yakni pada kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Teluk Lalong Luwuk.
“Sapras (sarana prasarana) kami minim,” ucap atlet gateball.
Hal ini juga sempat menjadi bagian curhatan Ketua Pergatsi Banggai Sulianti Murad pada pelantikan Pergatsi Banggai, bertempat aula KONI Banggai beberapa waktu lama.
“Kami masih butuh penambahan lapangan. Karena selama ini hanya satu yang kami gunakan,” demikian pernyataan Ketua KKSS Kabupaten Banggai kala itu.
Faktor kedua lanjut atlet gateball adalah tuan rumah.
“Kami pemain sekaligus merangkap panitia. Ini berpengaruh terhadap konsentrasi saat bertanding,” ucap sumber yang meminta tak disebutkan namanya.
Sementara kehebatan atlet luar daerah juga menjadi penyebab lainnya sehingga atlet gateball Banggai tidak bisa berbuat banyak pada laga yang secara resmi ditutup Bupati Banggai yang terwakili oleh staf ahli Judi Aminudin tersebut. *
Discussion about this post