Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si
ISLAM berjaya selama 7 tujuh abad. Dan surut selama 7 tujuh abad. Selama 700 (tujuh ratus) tahun kejayaan Islam mengharumkan nama Allah dan Muhammad yang mendunia. Karena akhlak dan moral menjadi pijakan utama.
Namun memasuki abad ke 8 hingga abad ke 14 kejayaan Islam mulai memudar. Itu karena akhlak dan moralitas mengalami kemunduran terbeli oleh kecintaan dunia yang membabi buta.
Abad ke 21 ini sepertinya belum ada tanda-tanda yang signifikan bangkitnya kejayaan Islam seperti di abad ke 7.
Banyak faktor yang mempengaruhi kejayaan suatu bangsa. Salah satunya adalah kecintaan terhadap dunia yang tidak seimbang dengan kecintaan terhadap akhirat.
Allah memang pergulirkan kekuasaan, kejayaan bahkan kedigdayaan suatu kaum dalam setiap 700 tahun, 70 tahun, 30 tahun bahkan 10 tahun. Setiap masa ada pemimpinnya, dan setiap pemimpin ada masanya.
Prof Dr. Herman Soeward (alm) menyebutkan bahwa jaya nya Islam selama 700 tahun karena selalu berada di garis susuh. Garis susuh itu adalah Tinggi-Lurus-Kuat.
Tinggi adalah ilmu pengetahuan, lurus adalah akhlak dan moralitas yang mengedepankan akhirat, serta kuat adalah ketaatan, kedisiplinan serta etis kerja.
Bila seseorang atau sebuah bangsa yang berada di garis susuh, maka bangsa dan kaum itu akan berjaya dan memegang kendali dalam kebaikan dan kebenaran.
Lebih baik dan mulia di kira kejam dalam memajukan kebenaran dan kebaikan, dari pada dikira penyayang tapi menyimpan ketidakjujuran.
Buku terbaik dari sebuah cinta adalah setia. Jika tidak setia, apapun penjelasannya pasti tidak cinta, berbohong dan tidak jujur.
Terkadang memang, anda dikecewakaan oleh orang yang salah, yang kemudian Allah datangkan orang yang baik dan benar agar kamu bersyukur.
Banyak hal yang harus kita relakan. Banyak kesedihan yang harus kita pendam, tetapi tidak semua harus kita ceritakan kepada orang lain, karena tidak semua orang mudah berbicara kepada orang lain.
Discussion about this post