LUWUK TIMES – Politisi Partai Golkar yang masuk dalam Badan Anggaran DPRD Kabupaten Banggai, Irwanto Kulap, terus menyuarakan aspirasi masyarakat di Dapil II.
Itu tergambarkan dalam Rapat pembahasan APBD Perubahan Tahun 2023 antara DPRD Banggai bersama TAPD Banggai, yang diketuai Sekretaris Daerah Kabupaten Banggai Ir. Abdullah Ali M.Si.
Sekretaris DPD II Golkar Banggai itu meminta Pemda Banggai mengatasi permasalahan terkait RS Pratama Abdul Chalik Masulili di Pagimana, dengan cara segera menempatkan dokter spesialis di RS tersebut, serta menuntaskan masalah akreditasi.
Bagi Irwanto Kulap, jasa besar almarhum dr. Abdul Chalik Masulili dalam menghadirkan RS Pratama di Pagimana demi kemaslahatan orang banyak, sudah semestinya dibalas oleh pemerintah dengan menjaga dan memajukan RS Pratama.
“Tanah 4 hektar dihibahkan, anggaran pembangunan beserta Alkesnya Rp. 25 Miliar diperjuangkan dari APBN, tidak ada sepeserpun uang daerah kita yang keluar disitu. Saatnya kita pemerintah daerah wajib menyediakan SDM dokternya disana karena itu yang menjadi masalah utama. Seminggu sekali, masyarakat menunggu pengumuman lewat masjid untuk kunjungan dokter spesialis,” ucapnya.
Selain untuk pemenuhan layanan kesehatan, Irwanto Kulap dihadapan TAPD juga menjelaskan, diakreditasinya RS Pratama dan tersedia dokter spesialis, maka rujukan kesehatan fase II dari 8 puskesmas di Dapil II, akan berpusat di RS Pratama Pagimana.
Dengan sendirinya, kata Irwanto Kulap, kedepannya RS Pratama Pagimana bisa mandiri dengan serapan dana non kapitasi.
“Masyarakat dari Dapil II tidak lagi jauh-jauh ke klinik di Luwuk untuk berobat,” ungkapnya.
Atas permintaan Irwanto Kulap tersebut, Sekda Banggai pun menyetujui alokasi anggaran untuk akreditasi pada APBD Perubahan 2023 dan penempatan dokter kontrak di RS Pramata Tahun Anggaran 2024.
“Alhamdulillah apa yang kita perjuangkan disetujui Pak Sekda, tahun depan Pemda mengontrak 4 dokter spesialis untuk ditempatkan di RS Pratama Pagimana. Ini juga bentuk balas jasa kita pada almarhum dr. Chalik Masulili,” tutupnya. *
Discussion about this post