BANGGAI— Abdul Ukas Marzuki tak hanya piawai sebagai pemandu acara atau host. Tapi lebih dari itu, pria peraih gelar doktor (S3) di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini juga handal dalam berorasi.
Pada kampanye pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili (AT-FM) di Kecamatan Kintom, Selasa (15/10/2024) malam, Ukas sukses “membakar” semangat para pendukung AT-FM.
Kampanye paslon nomor urut 1 di Kecamatan Kintom ini terbilang spektakuler. Lapangan Potoutusan disulap menjadi lautan manusia.
Bahkan sebelum memasuki lapangan sepak bola tersebut, Amirudin dan Furqanuddin ditandu oleh warga sekaligus disambut dengan tarian adat lokal.
Selain calon Bupati Banggai Amirudin Tamoreka dan calon Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili, sejumlah perwakilan partai politik pengusul juga turut berorasi.
Rupanya Ukas tidak mau kalah dengan para orator malam itu. Selain sebagai master of ceremony (MC), dia juga turun berorasi. Bahkan Ukas sukses membakar semangat para pendukung AT-FM di Kecamatan Kintom.
“Kita melihat secara nyata Amirudin dan Furqanuddin, dua putra Kabupaten Banggai yang lahir dan besar di bumi Babasal, hari ini dicaci maki, di fitnah bahkan dihina. Haruskah kita tinggal diam? Jawabannya tidak. Karena anak Banggai yang lahir besar di Moilong yang berdarah daging mian Kintom sudah mampu memimpin Kabupaten Banggai,” kata Ukas membuka orasinya.
“Hari ini kita perlu bersyukur, putra Kabupaten Banggai Amirudn dan Furqanuddin rela mengorbankan dirinya, waktunya, bahkan materinya untuk kejayaan Kabupaten Banggai,” sambung Ukas.
Memilih Amirudin dan Furqanuddin, bukan karena faktor suka atau tidak suka. Akan tetapi ada cita-cita besar, ada harapan besar buat Mian Banggai.
“Bagaimana kemudian dua putra ini mampu meletakkan pondasi yang kokoh di bumi Banggai,” ucap Ukas.
Memilih AT-FM kata Ukas lagi, bukan untuk kita. Tapi kehadiran AT-FM untuk memimpin Kabupaten Banggai ini untuk generasi anak cucu kita.
“Kita ingin 10 tahun kedepan, 15 tahun kedean, masih ada generasi Banggai yang mau memimpin daerah ini,” jelas Ukas.
Dalam orasinya, Ukas yang mengenakan rompi kuning yang merupakan warna kebesaran Partai Golkar itu juga menekankan hal ini bukan berarti kita tidak suka kepada orang lain. Akan tetapi negeri ini bertuan dan ada pemiliknya.
“Kalau ada kekurangan, Amirudin dan Furqanuddin cuma manusia biasa. Bukan malaikat dan bukan robot,” kata Ukas.
Kepada rival AT-FM yang selama ini kerap menghujat, bahkan kampanye hitam, pada kesempatan itu, Ukas memberi penegasan.
“Saya ingatkan kepada tim sebelah. Rekam kalimat saya ini. Sebagai anak negeri kamu boleh hina Amirudin dan caci Furqanuddin. Tapi jangan injak-injak marwah dan martabat Mian Banggai,” tegas Ukas.
Karena sambung Ukas, orang Kintom bisa marah. Orang Nambo bisa marah. Dan orang Balantak, orang Pagimana serta masyarakat Kabupaten Banggai bisa marah, ketika persatuan Mian Banggai digoyang.
Kepada para pendukung dan simpatisan, Ukas juga berpesan untuk dapat membangun komitmen dalam memenangkan AT-FM pada voting day Pilkada serentak tahun ini.
“Walaupun hari ini mereka hina kita, remehkan dan caci maki kita, Amirudin dengan kebesaran hati. Furqanuddin dengan kebesaran jiwa, mau menjaga Motoutusan ini tumbuh subur. Maka mereka menghimbau kita tetap tenang. Karena kita akan mengunci kemenangan pada tanggal 27 Nopember 2024,” tutup Ukas. *
Reporter Sofyan Labolo
Discussion about this post