Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si
AKSIOLOGI dalam filsafat Ilmu adalah tahap ketiga setelah ontologi yang mempertanyakan apa itu Ilmu? Kemudian epistemologI yang mempertanyakan bagaimana proses ilmu itu.
Aksiologi dalam filsafat, terkait dengan kegunaan sebuah ilmu pengetahuan yang sebagian besar ahli filsafat menempatkan aksiologi dengan SENI. Setiap Ilmu berawal dari filsafat dan berakhir dengan seni ( Ndraha, 2003).
Semua Ilmu adalah pengetahuan tetapi tidak semua pengetahuan adalah Ilmu (Soewardi, 2001).
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
Jadi yang ingin dicapai oleh aksiologi adalah hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu pengetahuan.
Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti teori tentang nilai.
Pertanyaan di wilayah ini menyangkut, antara lain:
– Untuk apa pengetahuan ilmu itu digunakan?
– Bagaimana kaitan antara cara penggunaannya dengan kaidah-kaidah moral?
– Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?
– Bagaimana kaitan metode ilmiah yang digunakan dengan norma-norma moral dan professional? (filsafat etika).
Dalam aksiologi, ada dua komponen mendasar, yakni Etika (moralitas) dan Estetika (keindahan).
Inilah 2 (dua) aspek yang akan menjadi sorotan dalam kajian tentang aksiologi Keikhlasan.
Referensi tentang IKHLAS banyak disebutkan dalam Alquran dan Hadist. Bahkan Ikhlas menjadi kunci penting dalam semua aktivitas kehidupan manusia.
Nabi Muhammad SAW menyebutkan dalam sebuah hadist bahwa ada seorang sahabat yang bertanya
“Ya Rasulullah, siapakah yang lebih hebat dan kuat dari gunung? Rasulullah menjawab besi.
Siapakah yang lebih kuat dari besi? Rasulullah menjawab api.
Siapakah yang lebih kuat dari api? Rasulullah menjawab air.
Siapakah yang lebih kuat dari air? Rasulullah menjawab angin.
Siapakah yang lebih kuat dari angin? Rasulullah menjawab orang-orang yang ikhlas.
Bahkan Keikhlasan tingkatannya lebih tinggi dari moralitas atau etika yang dipelajari manusia.
Dahsat nya IKHLAS, ditunjukkan Nabi Musa AS yang bisa membelah lautan dari kejaran firaun.
Dahsatnya IKHLAS, ditunjukkan Nabi Ibrahim AS yang dapat mendinginkan api yang ganas dan panas.
Ada beberapa aspek (unsur) penting dalam kandungan keikhlasan. Di dalam keikhlasan ada ketaatan dan kepatuhan serta ketergantungan tinggi pada Allah swt.
Dalam keikhlasan ada Ilmu, kesabaran, ketekunan, kerendahan hati serta kepasrahan terhadap Allah Swt bahwa semua yang terjadi karena maunya Allah, semua yang terindah karena maunya Allah.
Keyakinan yang tinggi bahwa hidup dan matinya manusia dan seluruh alam semesta ini dalam genggaman Allah Swt itulah KEIKHLASAN yang sebenarnya.
Sehingga dalam Alquran, ada surah AL-IKHLAS, yang bila kita bedah satu persatu mulai ayat pertama hingga ayat terakhir mengandung makna yang dahsat dan luar biasa karena pengaruhnya tidak saja kepada pribadi seseorang, masyarakat dan bangsa tetapi kepada seluruh alam semesta.
Discussion about this post