Luwuk Times, Jakarta— Direktur Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) Indonesia, Dr. Ahed Abu Al Atta menemui Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu.
Pertemuan penuh keakraban berlangsung di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Selasa (31/10/2023) itu membahas isu-isu Palestina, yang saat ini di bawah gempuran tentara pasukan Pendudukan Israel.
Di pertemuan itu, Dr. Ahed didampingi penerjemah Ustadz Anas. Dari hasil pertemuan itu, beberapa hal komitmen terbangun. Bahkan, Dewan Pers dalam waktu dekat berjanji akan membuat semacam forum jurnalis/pewarta.
“Iya, Insya Allah dalam waktu dekat Dewan Pers akan membuat forum mengumpulkan jurnalis untuk mendapat berita langsung dari Palestina,” tulis Anas sebagaimana dilansir Okenesia.com, Selasa (31/10/2023) malam.
Menurut Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu kutip Anas, Dewan Pers telah mengeluarkan edaran kepada media-media Indonesia untuk berpegang pada kode etik jurnalisme dan memberitan fakta di Palestina.
Selain meminta komitmen mematuhi kode etik sebut Anas, Dewan Pers menekankan pemberitaan berpegang teguh pada Undang-Undang Dasar 45.
Hal ini khususnya berkaitan tentang dukungan Indonesia terhadap Palestina sebagai negara yang terjajah.
“Dengan memberitakan apa adanya dan berpegang teguh pada dua prinsip ini, media sebagai alat kontrol demokrasi telah berperan membangun iklim demokrasi,” tutur Ninik dikutip Anas.
Terakhir, Direktur YPSP dan Ketua Dewan Pers membahas kerja sama yang dapat dilakukan untuk memberikan edukasi dan isu-isu kepalestinaan. *
Discussion about this post