LUWUK, Luwuk Times.ID— Penyebab terbakarnya pasar Simpong Luwuk Kabupaten Banggai yang terjadi di hari raya Idul Fitri 1442 H, mulai ada titik terang. Namun untuk memastikan kebenarannya, tergantung hasil penyelidikkan aparat Polres Banggai.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banggai, Hasrin Karim yang dikonfirmasi Kamis (13/05/2021) mengatakan, kemungkinan besar sumber api berasal dari bagian belakang petak pasar.
“Tadi saya sudah turun di TKP. Perkiraan sementara asal api dari bagian belakang petak pasar. Itu Informasi dari KUPT. Laporan dari pak Dedi. Laporannya dari situ apinya,” kata Hasrin.
Untuk penyebab terjadi kebakaran, Hasrin menduga karena hubungan arus pendek atau korsleting listrik.
“Kalau saya lihat, itu karena arus pendek. Karena so baku cako di atas. Tapi mungkin juga karena penyebab lain, yakni kompor. Semua tergantung hasil penyelidikkan polisi,” ucapnya.
Apakah ada faktor kesengajaan pasar simpong dibakar, menyusul adanya pro kontra tentang kenaikan tarif retribusi?
Mantan Camat Masama ini kembali berujar, sejauh ini belum mengarah sampai kesitu dugaannya.
“Tidak sampai kesitu,” jawab Hasrin.
Terkait dengan retribusi pasar dijelaskannya. Disperindag pada prinsipnya hanya melaksanakan apa yang menjadi rekomendasi DPRD Banggai.
Dalam rekomendasi itu disebutkan untuk dilakukan penundaan sementara kenaikan tarif retribusi dari Rp2.500 per pedagang menjadi Rp4.000.
Apabila dalam jangka waktu tiga bulan kedepan, dimungkinkan untuk dinaikkan tarifnya, maka Disperindag siap menjalankannya.
“Tiga bulan akan di evaluasi kembali. Jika seandainya tiga bulan memungkinkan tinggal tergantung DPRD,” jelas Hasrin.
Soal besaran kerugian terhadap pasar Simpong yang sudah tiga kali terbakar itu, Hasrin belum dapat memberi gambaran nominalnya.
“Kami belum dapat mengestimasi besaran kerugian. Tapi data sementara yang kami terima, sebanyak 66 petak dan 200-an los rata dengan tanah,” jelas Hasrin.
Dan jumlah itu, belum termasuk 100 lebih lapak yang terbakar.
Terhadap bangunan pasar Simpong yang dilalap si jago merah yang di bangun di era Bupati Banggai almarhum Sudarto itu sambung Hasrin, pihaknya sudah ada langkah proaktif.
“Komunikasi sudah kami lakukan ke Jakarta sama direktur. Dan dapat sinyal. Kami segera buat laporan tertulis sekaligus akan dapat penanganan dari Kementrian,” kata Hasrin. *
Baca juga: Selama 30 Menit Pasar Simpong Dilalap Si Jago Merah
(yan)
Discussion about this post