BANGGAI — Meski polisi intens menertibkan knalpot bising, namun para pengguna tak pernah jerah. Bahkan para pemakai knalpot tidak ber standar nasional Indonesia (NSI) itu semakin marak.
Fenomena itu tak hanya terlihat di dalam Kota Luwuk. Para pengendara yang menggunakan knalpot racing itu ramai digunakan di wilayah kecamatan.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Toili, polisi sampai-sampai melakukan Razia di sekolah.
Polsubsektor Toili Barat Polsek Toili mendatangi SMK Negeri 2 Toili Barat untuk melakukan razia kendaraan sepeda motor yang menggunakan knalpot tak sesuai spesifikasi, di halaman parkir sekolah tersebut, Rabu (24/7/2024).
Kedatangan Polisi tersebut, mengejutkan para siswa yang memiliki kendaraan sepeda motor menggunakan knalpot bising.
Sehingga para siswa melepas knalpot bisingnya untuk dikumpulkan petugas dan diberikan penyuluhan.
Kasubsektor Toili Barat IPDA Haryadi mengatakan, razia knalpot bising ke sekolah itu menindaklanjuti keluhan dari masyarakat terkait maraknya pelajar yang menggunakan sepeda motor bising dan menggangu ketertiban umum.
Selain itu, maraknya kecelakaan lalu lintas oleh siswa maupun kegiatan ini merupakan imbangan dari Operasi Patuh Tinombala 2024 diwilayah Toili Barat.
“Para pelajar yang menggunakan knalpot brong langsung diperintahkan untuk menggantinya dengan knalpot spesifikasi, “kata Haryadi.
Usai melakukan razia lanjut Kasubsektor, pihaknya memberikan sosialisasi kepada pelajar agar menggunakan knalpot standar dan tidak lagi menggunakan knalpot bising.
Ia berharap, dengan dilaksanakannya razia knalpot tak sesuai spesifikasi di sekolah tersebut, sehingga bisa menguranggi penggunaan knalpot bising yang sangat menggangu warga atau pengendara lainnya. *
Baca: Pesan Lurah untuk Karang Taruna Jole Luwuk Selatan: Bangkit dan Manfaatkan Peluang
Discussion about this post