“Yang mau masuk saja dilarang sehingga kami ribut. Dan teman-teman mempertanyakan kepada pihak polisi izin dari Muswil tersebut. Karena dalam AR/ART peraturan organisasi wajib mengurus izin,” jelasnya
Sehingga pada saat itu Pemda Touna dan Kapolres Touna meminta jika pelaksanaan Muswil kacau dan ribut, mak Muswil harus dihentikan.
“Karena sudah ribut dihentikan Muswil dan Pengurus Rapida Sulteng menyatakan Muswil tersebut ditunda dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Dan mereka membangun opini bahwa Muswil sudah selesai. Kami dan teman-teman sudah berkoordinasi bersama Ketua RAPIDA Sulteng bahwa SK kepengurusan RAPI Touna tidak akan dikeluarkan. Karena kelengkapan administrasinya tidak ada. Bahkan Muswil tidak berjalan,” sambungnya
Harapan Taufan bersama anggota RAPI Touna kepada RAPIDA Sulteng agar segera membetuk kepengurusan RAPI Touna, melalui Kabupaten Poso yang merupakan kabupaten induk.
“Karena peraturan orangnisasi nomor 7 kabupaten induk yang membetuk kepengurusan sementara dan diterusakn ke provinsi. Setalah itu Muswil dibentuk oleh kepengerusan. Bukan mandat seperti saat ini. Karena dalam AD/ART RAPI tidak ada namanya mandat. Tapi yang ada itu SK,” tutupnya.
Tanggapan Panitia
Sementara itu, Ketua Panitia Muswil ke I RAPI Kabupaten Touna, Saiful Hulungo mengatakan, penyelenggaraan Muswil telah selesai.
“Muswil telah selesai. Saat ini pemegang mandat RAPI Touna memberikan mandat kepada Mahmud Lahay sebagai ketua,” ucap Saiful
Menurut Saiful, pelaksanaan Muswil RAPI Touna berdasarkan mandat Rapida Sulteng.
“Kita menerima mandat dari Rapida Sulteng untuk segera membetuk kepengurusan RAPI di wilayah Touna. Alhamdulilah hal itu sudah kami laksanakan,” ucap Saiful Hulungo di kediamanya Kamis (21/12/2023).
Saat ditanya tentang hasil muswil, menurut Saiful pihaknya masih menunda hasil kegiatannya, dengan mempertimbangkan beberapa hal.
“Akan kami lanjutkan kembali setelah semuanya selesai,” bebernya
Sehubungan aksi protes pelaksanaan Muswil, Saipul mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Rapida Sulteng, sehingga ditemukanlah solusi.
“RAPIDA Sulteng meminta bagaimana semua bisa duduk bersama. Kalau ada yang ingin menjadi pengurus welcome,” ujar Saiful. * dales
Discussion about this post