Kabar meninggalnya Lilis sontak membuat teman dan kerabatnya merasa kehilangan. Beberapa diantaranya menulis pada linimasa akun media sosial milik Lilis.
“Selamat jalan adiku Lilis Kurniawati Yusnan Rahim, kami kehilanganmu, talentamu, segudang prestasi dan segala dedikasimu terhadap rumah kita Komunitas Seni Rompong, selamat jalan dik. Doa kami menyertai perjalananmu menemuiNya,” tulis akun facebook Subrata Bratha Kalape.
Lilis Kurniawati Yusnan Rahim, Lahir di Desa Tangeban pada 09 Agustus tahun 1996, atau tepat 25 tahun yang lalu. Ia meninggal dunia pada Kamis (25/2/2021) sekira pukul 09.45 Wita di rumahnya di Desa Tangeban, Kecamatan Masama, setelah berjuang melawan sakitnya sejak empat bulan terakhir.
Pada masa kecilnya, Lilis mengenyam pendidikan di SDN 1 Tangeban dan melanjutkan pendidikan di MTs N Masama. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Luwuk, dan kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Univesitas Tompotika Luwuk.
Meski berstatus sebagai anak yatim setelah ibunya meninggal dunia, tidak membuatnya patah semangat untuk terus melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Kakak Kandung Lilis, Tris Rahim, yang dikonfirmasi media ini menceritakan, Lilis sebenarnya sudah berada pada posisi semester 7 akhir. Namun karena sakit yang dialaminya, ia kemudian mengajukan cuti kuliah pada November 2020 lalu.
“Almarhum mengalami sakit beberapa bulan terakhir, ia mengambil cuti perkuliahan pada November 2020. Awalnya, tipes, namun saat diperiksa ternyata infeksi usus yang membuat Hbnya turun drastis,” kata Tris.
Kini, Lilis telah pergi menghadap sang pencipta. Ia meniggalkan banyak pelajaran tentang semangat dalam hidup dan terus meraih berprestasi. Kepergiannya meninggalkan banyak karya seni di daerah ini yang patut dikenang dan dijadikan inspirasi, serta layak memotivasi kaum muda khususnya bidang seni dan budaya di Kabupaten Banggai. (*)
Discussion about this post