JAKARTA – Bank Indonesia (BI) telah memproyeksikan terjadi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini sebesar 5,7% dan berlanjut untuk tahun 2022. Akan tetapi ada pula situasi yang tidak mengenakkan bagi Indonesia.
Ini sejalan dengan kebijakan moneter negeri Paman Sam. Seperti kebijakan tapering yang rencananya segera terluncurkan akhir tahun ini oleh Amerika Serikat.
Kebijakan yang keluar akibat respon terhadap perkembangan ekonomi dunia terkini itu, BI menilai akan berpengaruh terhadap arus Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia.
“Kekhawatiran normalisasi moneter global yang lebih cepat sejalan dengan kenaikan inflasi yang terus berlangsung. Membuat terbatasnya aliran modal termasuk ke Indonesia,” jelas Gubernur BI Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur, Kamis (18/11/2021) seperti terlansir CNBC. *
Baca juga: Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Terapkan PPKM Level 3 se-Indonesia
Discussion about this post