Reporter Naser Kantu
LUWUK – Joint Operating Body (JOB) Tomori terus berkolaborasi bersama kalangan insan pers di Kabupaten Banggai.
Setelah menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dua hari sebelumnya, Senin (13/12) hari ini, selanjutnya menggelar Temu Wartawan bersama Praktisi Migas Rudi Rubiandini, yang mengambil tema “Tata Kelola Industri Hulu Migas dan Tantangannya”.
Sebelum pemaparan Rudi, terlebih dahulu industri Hulu Migas juga di jelaskan Fasil Abdi selaku Humas SKK Migas Kalsul. Dalam pemaparannya, mantan Wakil Menteri ESDM ini, banyak menjelaskan terkait Proses Bisnis Migas, Tantangan Kedepan, dan Industri Migas di Kalsul.
Proses Bisnis Migas kata mantan Ketua SKK Migas ini, terbagi atas 4, yakni kegiatan hulu dan hilir, usaha penunjang bisnis Hulu Migas, ciri-ciri dan peluang Bisnis Hulu Migas, dan pemanfaatan Bisnis Hulu Migas untuk bangsa.
Migas kata dia, memiliki jasa besar dalam sejarah pembangunan bangsa Indoesia, mulai dari era Presiden Soreharto hingga masa kini.
Rudi menggaris bawahi, untuk keselamatan lingkungan, Migas merupakan klasifikasi energi paling aman.
Adapun yang membedakan antara hulu migas dan hilir migas adalah hulu dijalankan pemerintah, sedangkan hilir migas, setiap orang atau badan usaha bisa menjalankan.
Lebih lanjut, penunjang pada bisnis Hulu Migas, Rudi merincikan ke beberapa pembagian yakni Reservoir, Seismik, Pemboran, Produksi, Pemboran Offshore, Produksi Offshore, dan Enhanced Oil Recovery.
Ciri khas bisnis Hulu Migas yang patut diketahui kata Rudi adalah Penggunaan Teknologi canggih, membutuhkan dana yang besar, resiko yang tinggi, dan profesionalisme yang tinggi. *
Discussion about this post