Anies pun tak menduga bila harus berpasangan dengan Cak Imin sahabat lama nya sewaktu kuliah di UGM. Lagi-lagi akhir itu lebih baik dari awal, sekalipun dengan segala komentar yang pro maupun yang kontra, bahwa kesimpulannya pilihan Anies-Cak imin adalah terbaik, karena keduanya telah melalui proses perjuangan yang sangat ketat dan sarat dengan ujian dan tantangan.
Bila jodoh dan ajal adalah rahasia Allah, maka Cak Imin ini juga bagian dari rahasia Allah yang tak disangka-sangka, ungkap seorang pengamat politik. Dari seluruh partai Politik saat ini, yang paling happy adalah PDIP, mengapa? Partai penguasa ini selalu menjaga konsistensi, sekalipun pernah mengecewakan Ganjar Pranowo sebelum menetapkan nya sebagai Calon Presiden.
PDIP di bawah Megawati, selalu mengedepankan kehormatan dan marwah partai dan menyandarkan semua kekuatan partai pada rakyat dan wong cilik. Kehebatan PDIP dan Megawati selalu mengambil keputusan diakhir.
Megawati selalu berhati-hati dan penuh perhitungan bahkan sampai merenung dan menenangkan diri untuk berpikir dalam saat mengambil keputusan. Satu-satu nya partai Politik di Indonesia yang barisan nya tertib, displin dan rapih adalah PDIP.
Karena alasan-alasan itulah, PDIP dapat mengantarkan Joko Widodo bisa menjabat 2 (dua) periode. Sikap PDIP terhadap pasangan Anies – Cak Imin sangat datar dan normatif, dan tidak ada satupun ke khawatiran atau ketakutan PDIP terhadap pasangan Anies – Cak Imin untuk mengalahkan Ganjar Pranowo.
Hasil survei terkini, masih menempatkan Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo dan Anies Baswedan. PDIP sangat meyakini dan banyak yang berkeyakinan seperti itu bahwa Pilihan mereka terhadap Ganjar Pranowo tepat, dan akan memenangkan Pilpres 2024.
NU dan Jawa Timur Menjadi Rebutan
Pertimbangan Partai Nasdem & Surya Paloh untuh memilih Cak Imin sebagai Cawapres, salah satunya karena pertimbangan dukungan rakyat Jawa Timur yang merupakan basis kekuatan PKB. Nasdem dan Anies Baswedan masih sangat lemah di Jawa Timur, sehingga dengan masuknya Cak Imin (PKB) dalam koalisi bersama Nasdem dan PKS sangat menjanjikan untuk menambah dukungan bagi Anies Baswedan dapat memenangkan Pilpres 2024.
Kehadiran Cak imin adalah energi terkuat dan terbaru bagi koalisi Nasdem, PKS, dan PKB sendiri. Tidak saja Jawa Timur tetapi juga Jawa tengah.
Sekalipun garis partai tidak berbanding lurus dengan basis partai, tetapi paling tidak bergabungnya PKB ke Nasdem dan PKS, kekuatan Jawa Timur akan mengarah dan memberi dukungan ke pasangan Anies-Cak Imin.
Bagi Calon Presiden Prabowo dan Ganjar Pranowo yang berbasis Nasionalis, mau atau tidak mau harus memilih pasangan Cawapres nya dari basis relegius seperti pasangan Anies – Cak Imin.
Dan peluang kemenangan, secara politik bila Prabowo dan Ganjar memilih pasangan yang berbasis relegius dari Jawa Timur. Putra-putra Jawa Timur yang masih tersisa: Mahfud MD, Khofifah, Yenni wahid dan masih banyak lagi Kyai-Kyai karismatik yang ada di Jatim siap untuk menjadi Cawapres Ganjar dan Prabowo. Bila Ganjar salah memilih maka jangan berharap akan memenangkan di Jatim.
Demikian pun Prabowo, bila salah memilih pasangan dari basis relegius di Jatim, maka pasangan Anies-Cak Imin akan memenangkan Pilpres di Jatim.
Memang, dari sejarah geo politik perjalanan kepemimpinan di Indonesia, siapa yang menguasai Jawa, maka akan menguasai Indonesia. Tesis ini telah terbukti kebenarannya sejak Pilpres 2004 hingga pilpres 2019.
Bagaimana Pilpres 2024? sangat ditentukan oleh siapa Cawapres nya. Bila berpasangan senyawa nasionalis-nasionalis kemungkinan kalahnya lebih besar, tetapi bila senyawa nya Nasionalis-relegius, kemungkinan menang lebih besar. SBY – JK & Jokowi-JK hingga Jokowi-Maruf Amin adalah bukti nyata pasangan Nasionalis – relegius yang memenangkan Pilpres. *
Discussion about this post